Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunikan Kafe Sampah di Kamboja

Suasana kedai kopi yang disebut Rubbish Cafe atau Kafe Sampah di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Sesuai namanya, Rubbish Cafe dibangun dengan memanfaatkan botol bekas dan sampah-sampah plastik di sekitarnya. REUTERS/Lach Chantha
Suasana kedai kopi yang disebut Rubbish Cafe atau Kafe Sampah di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Sesuai namanya, Rubbish Cafe dibangun dengan memanfaatkan botol bekas dan sampah-sampah plastik di sekitarnya. REUTERS/Lach Chantha

21 Juli 2019 00:00 WIB

Penampakan dinding kedai kopi Rubbish Cafe atau Kafe Sampah, yang tersusun dari bekas botol minuman, di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Selain dinding, berbagai furnitur kafe ini juga terbuat dari barang bekas, seperti bekas tong yang disulap menjadi kursi. REUTERS/Lach Chantha
Penampakan dinding kedai kopi Rubbish Cafe atau Kafe Sampah, yang tersusun dari bekas botol minuman, di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Selain dinding, berbagai furnitur kafe ini juga terbuat dari barang bekas, seperti bekas tong yang disulap menjadi kursi. REUTERS/Lach Chantha

21 Juli 2019 00:00 WIB

Ouk Vanday, pendiri Rubbish Cafe berpose di depan kedai kopinya di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Selain kedai kopi, Vanday juga mendirikan Coconut School, sebuah sekolah yang mengajarkan bahasa Inggris dan pengelolaan limbah dengan baik. REUTERS/Lach Chantha
Ouk Vanday, pendiri Rubbish Cafe berpose di depan kedai kopinya di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Selain kedai kopi, Vanday juga mendirikan Coconut School, sebuah sekolah yang mengajarkan bahasa Inggris dan pengelolaan limbah dengan baik. REUTERS/Lach Chantha

21 Juli 2019 00:00 WIB

Seorang gadis menata bunga di kedai kopi Rubbish Cafe di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Kedai ini menyediakan kopi yang dibanderol 1,5 dolar AS per cangkir. Selain membayar dengan uang tunai, pengunjung juga dapat membayar dengan sampah, berupa 100 gelas plastik.  REUTERS/Lach Chantha
Seorang gadis menata bunga di kedai kopi Rubbish Cafe di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. Kedai ini menyediakan kopi yang dibanderol 1,5 dolar AS per cangkir. Selain membayar dengan uang tunai, pengunjung juga dapat membayar dengan sampah, berupa 100 gelas plastik. REUTERS/Lach Chantha

21 Juli 2019 00:00 WIB

Ouk Vanday dibantu pegawainya, membuat instalasi di kedai kopi Rubbish Cafe di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. REUTERS/Lach Chantha
Ouk Vanday dibantu pegawainya, membuat instalasi di kedai kopi Rubbish Cafe di Taman Nasional Kirirom, Kampong Speu, Kamboja, 7 Juli 2019. REUTERS/Lach Chantha

21 Juli 2019 00:00 WIB