Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balada Pembelah Kapal di Cilincing Untuk Bertahan Hidup

Editor

Pekerja memotong kapal dengan las di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Usaha belah kapal merupakan usaha yang sudah puluhan tahun beroperasi di kawasan itu, ada yang masih bertahan dan ada pula yang sudah gulung tikar. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Pekerja memotong kapal dengan las di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Usaha belah kapal merupakan usaha yang sudah puluhan tahun beroperasi di kawasan itu, ada yang masih bertahan dan ada pula yang sudah gulung tikar. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB

Pekerja pembelah kapal Tsamirin mengisi mesin generator dengan solar di atas Kapal MV Golden Ocean, Cilincing, Jakarta, 13 Juli 2019. Risiko kerugian yang dihadapi pekerja pembelah kapal biasanya karena salah memprediksi berat besi kapal yang akan di jual nantinya. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Pekerja pembelah kapal Tsamirin mengisi mesin generator dengan solar di atas Kapal MV Golden Ocean, Cilincing, Jakarta, 13 Juli 2019. Risiko kerugian yang dihadapi pekerja pembelah kapal biasanya karena salah memprediksi berat besi kapal yang akan di jual nantinya. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB

Pekerja pembelah kapal mencari potongan-potongan besi kecil yang dapat ditimbang kembali di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Untuk memutilasi sebuah kapal dibutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung besar kecilnya kapal. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Pekerja pembelah kapal mencari potongan-potongan besi kecil yang dapat ditimbang kembali di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Untuk memutilasi sebuah kapal dibutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung besar kecilnya kapal. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB

Pekerja pembelah kapal Oscar Syahputra berpose di kawasan Cilincing, Jakarta, 13 Juli 2019. Para pembelah kapal itu bekerja dari pagi sampai sore dengan upah yang bervariasi. Mereka ada yang bertugas sebagai pemotong, pemilah besi hingga hanya sekedar mengaitkan besi-besi ke mesin katrol untuk diletakan ke darat. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Pekerja pembelah kapal Oscar Syahputra berpose di kawasan Cilincing, Jakarta, 13 Juli 2019. Para pembelah kapal itu bekerja dari pagi sampai sore dengan upah yang bervariasi. Mereka ada yang bertugas sebagai pemotong, pemilah besi hingga hanya sekedar mengaitkan besi-besi ke mesin katrol untuk diletakan ke darat. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB

Pekerja mengangkut besi kapal yang sudah terpotong untuk dibawa ke darat di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Pekerja yang bertugas sebagai pemotong besi kapal, bisa mendapatkan upah Rp230 ribu per hari, dan pekerja pemilah besi dan penjaga generator, hanya mendapatkan upah Rp90 ribu per hari. ANTAAR FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Pekerja mengangkut besi kapal yang sudah terpotong untuk dibawa ke darat di kawasan Cilincing, Jakarta, 20 Juli 2019. Pekerja yang bertugas sebagai pemotong besi kapal, bisa mendapatkan upah Rp230 ribu per hari, dan pekerja pemilah besi dan penjaga generator, hanya mendapatkan upah Rp90 ribu per hari. ANTAAR FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB

Suasana daratan Cilincing, Jakarta, terlihat dari atas Kapal MV Golden Ocean, 13 Juli 2019. Sebagai pekerja pembelah kapal memang banyak risikonya, mulai dari gangguan pernafasan hingga tertimpa besi kapal. Namun, para pekerja itu mengatakan bahwa bisnis ini akan terus menjanjikan karena harga besi lebih stabil dan tidak terpengaruh fluktuasi mata uang asing karena naik turun harga besi diukur dari kebutuhan pabrik besi itu sendiri. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Suasana daratan Cilincing, Jakarta, terlihat dari atas Kapal MV Golden Ocean, 13 Juli 2019. Sebagai pekerja pembelah kapal memang banyak risikonya, mulai dari gangguan pernafasan hingga tertimpa besi kapal. Namun, para pekerja itu mengatakan bahwa bisnis ini akan terus menjanjikan karena harga besi lebih stabil dan tidak terpengaruh fluktuasi mata uang asing karena naik turun harga besi diukur dari kebutuhan pabrik besi itu sendiri. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

10 Agustus 2019 00:00 WIB