Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wakil Menteri PUPR Resmikan Tanggul Laut di Palu

Editor

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kedua kiri) memecahkan kendi menandai dimulainya pembangunan tanggul laut di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kedua kiri) memecahkan kendi menandai dimulainya pembangunan tanggul laut di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

24 November 2019 00:00 WIB

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kedua kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kanan) berjalan menuju lokasi peresmian dimulainya  pembangunan tanggul laut di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kedua kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kanan) berjalan menuju lokasi peresmian dimulainya pembangunan tanggul laut di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

24 November 2019 00:00 WIB

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (tengah) bersama Ketua Satgas PUPR Sulawesi Tengah Arie Sutadi (kanan) mendapatkan penjelasan tentang tanggul laut yang segera dibangun di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (tengah) bersama Ketua Satgas PUPR Sulawesi Tengah Arie Sutadi (kanan) mendapatkan penjelasan tentang tanggul laut yang segera dibangun di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Tanggul laut yang diiberi nama Silebete atau singkatan dari nama kampung Silae, Lere, Besusu, Talise sepanjang tujuh kimoeter itu dimulai pembangunannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai dari abrasi dan air pasang akibat penurunan permukaan tanah setelah terjadi gempa bermagnitudo 7,4 disertai tsunami tahun lalu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

24 November 2019 00:00 WIB

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (ketiga kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (keempat kiri) meninjau proses rehabilitasi dan rekonstruksi jalan pasacabencana di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Kementerian PUPR mulai melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah jalan nasional dan jalan non-nasional yang rusak akibat bencana di Sulawesi Tengah tahun lalu termasuk membangun tanggul laut dan akses jalan ke hunian tetap dan ditargetkan pekerjaan itu akan selesai pada akhir tahun 2020. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (ketiga kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (keempat kiri) meninjau proses rehabilitasi dan rekonstruksi jalan pasacabencana di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Kementerian PUPR mulai melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah jalan nasional dan jalan non-nasional yang rusak akibat bencana di Sulawesi Tengah tahun lalu termasuk membangun tanggul laut dan akses jalan ke hunian tetap dan ditargetkan pekerjaan itu akan selesai pada akhir tahun 2020. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

24 November 2019 00:00 WIB

Sejumlah pekerja meratakan aspal pada proyek rehabilitasi dan rekonstruksi jalan pasacabencana di salah satu ruas jalan nasional di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Kementerian PUPR mulai melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah jalan nasional dan jalan non-nasional yang rusak akibat bencana di Sulawesi Tengah tahun lalu termasuk membangun tanggul laut dan akses jalan ke hunian tetap dan ditargetkan pekerjaan itu akan selesai pada akhir tahun 2020. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Sejumlah pekerja meratakan aspal pada proyek rehabilitasi dan rekonstruksi jalan pasacabencana di salah satu ruas jalan nasional di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 24 November 2019. Kementerian PUPR mulai melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah jalan nasional dan jalan non-nasional yang rusak akibat bencana di Sulawesi Tengah tahun lalu termasuk membangun tanggul laut dan akses jalan ke hunian tetap dan ditargetkan pekerjaan itu akan selesai pada akhir tahun 2020. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

24 November 2019 00:00 WIB