Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Tewas Corona di Italia Lebih Banyak dari Cina

Petugas berpakaian pelindung membawa peti mati pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona Covid-19, menuju sebuah pemakaman di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Jumlah korban meninggal karena virus Corona di Italia kini melampaui kematian di Cina, negara di mana COVID-19 berasal. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Petugas berpakaian pelindung membawa peti mati pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona Covid-19, menuju sebuah pemakaman di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Jumlah korban meninggal karena virus Corona di Italia kini melampaui kematian di Cina, negara di mana COVID-19 berasal. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

20 Maret 2020 00:00 WIB

Kerabat menghadiri pemakaman pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Dilihat dari data John Hopkins University yang diakses pada Jumat malam, 20 maret 2020, jumlah korban meninggal di Italia mencapai 3.405 orang, sementara di Cina mencapai 3.248. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Kerabat menghadiri pemakaman pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Dilihat dari data John Hopkins University yang diakses pada Jumat malam, 20 maret 2020, jumlah korban meninggal di Italia mencapai 3.405 orang, sementara di Cina mencapai 3.248. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

20 Maret 2020 00:00 WIB

Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS
Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS

20 Maret 2020 00:00 WIB

Tentara dikerahkan untuk memindahkan peti mati pasien corona menuju provinsi-provinsi tetangga dari Kota Bergamo di Italia, Rabu,18 Maret 2020. Jumlah kasus positif  corona mencapai 41.035, setengah dari kasus yang terjadi di Cina, yaitu sekitar 81 ribu kasus. Sergio Agazzi/Fotogramma via REUTERS
Tentara dikerahkan untuk memindahkan peti mati pasien corona menuju provinsi-provinsi tetangga dari Kota Bergamo di Italia, Rabu,18 Maret 2020. Jumlah kasus positif corona mencapai 41.035, setengah dari kasus yang terjadi di Cina, yaitu sekitar 81 ribu kasus. Sergio Agazzi/Fotogramma via REUTERS

20 Maret 2020 00:00 WIB

Truk dan tentara militer Italia terlihat di pemakaman Bergamo setelah tentara dikerahkan untuk memindahkan peti mati korban corona ke provinsi tetangga, setelah kuburan itu kewalahan oleh skala wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Bergamo, Italia, Rabu, 18 Maret 2020. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS
Truk dan tentara militer Italia terlihat di pemakaman Bergamo setelah tentara dikerahkan untuk memindahkan peti mati korban corona ke provinsi tetangga, setelah kuburan itu kewalahan oleh skala wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Bergamo, Italia, Rabu, 18 Maret 2020. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS

20 Maret 2020 00:00 WIB

Truk militer Italia melintasi Kota Bergamo, di tengah laporan media lokal bahwa mereka dikerahkan untuk mengangkut peti mati ke kuburan, dalam cuplikan video yang diambil dari media sosial, Kamis, 19 Maret 2020. Eugenio Lafrate melalui REUTERS
Truk militer Italia melintasi Kota Bergamo, di tengah laporan media lokal bahwa mereka dikerahkan untuk mengangkut peti mati ke kuburan, dalam cuplikan video yang diambil dari media sosial, Kamis, 19 Maret 2020. Eugenio Lafrate melalui REUTERS

20 Maret 2020 00:00 WIB