Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libya Umumkan Kasus Pertama Corona di Tengah Perang Saudara

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Pemerintah Libya menyatakan mendeteksi kasus infeksi pertama virus Corona ada Selasa (24/3) di tengah perang saudara yang masih berkecamuk di negara tersebut.
 Xinhua/Amru Salahuddien
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Pemerintah Libya menyatakan mendeteksi kasus infeksi pertama virus Corona ada Selasa (24/3) di tengah perang saudara yang masih berkecamuk di negara tersebut. Xinhua/Amru Salahuddien

27 Maret 2020 00:00 WIB

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Menurut laporan, pasien Corona pertama tersebut adalah seorang lelaki berusia 73 tahun yang baru pulang dari Tunisia pada 5 Maret lalu. Xinhua/Amru Salahuddien
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Menurut laporan, pasien Corona pertama tersebut adalah seorang lelaki berusia 73 tahun yang baru pulang dari Tunisia pada 5 Maret lalu. Xinhua/Amru Salahuddien

27 Maret 2020 00:00 WIB

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Kondisi fasilitas kesehatan di Libya sangat terbatas karena negara tersebut terus diliputi konflik.  Xinhua/Amru Salahuddien
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Kondisi fasilitas kesehatan di Libya sangat terbatas karena negara tersebut terus diliputi konflik. Xinhua/Amru Salahuddien

27 Maret 2020 00:00 WIB

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Konflik yang pecah di Libya tersebut akibat ada dua kubu yang saling berseberangan mendirikan pemerintahan, yakni di Tripoli yang didukung PBB dan di Benghazi yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar. Xinhua/Amru Salahuddien
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Konflik yang pecah di Libya tersebut akibat ada dua kubu yang saling berseberangan mendirikan pemerintahan, yakni di Tripoli yang didukung PBB dan di Benghazi yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar. Xinhua/Amru Salahuddien

27 Maret 2020 00:00 WIB

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Para tentara tersebut pun tampak mengenakan masker agar terhindar dari paparan virus Corona. Xinhua/Amru Salahuddien
Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB tampak mengenakan masker dalam genjatan senjata melawan Tentara Nasional Libya di garis depan Ain-Zara di Tripoli, Libya, 25 Maret 2020. Para tentara tersebut pun tampak mengenakan masker agar terhindar dari paparan virus Corona. Xinhua/Amru Salahuddien

27 Maret 2020 00:00 WIB