Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suku Baduy Minta Jokowi Hapus Lokasi Adatnya dari Peta Wisata

Warga Baduy Dalam beraktivitas di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Lembaga Adat Baduy mengirim surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk menutup atau menghapus wilayah Baduy, Lebak, Banten dari lokasi tujuan wisata. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Baduy Dalam beraktivitas di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Lembaga Adat Baduy mengirim surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk menutup atau menghapus wilayah Baduy, Lebak, Banten dari lokasi tujuan wisata. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

7 Juli 2020 00:00 WIB

Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Permohonan penghapusan wilayah Baduy sebagai tujuan wisata karena Suku Baduy merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Permohonan penghapusan wilayah Baduy sebagai tujuan wisata karena Suku Baduy merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

7 Juli 2020 00:00 WIB

Warga Baduy luar melakukan aktivitas di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Selain itu, alasan para tetua adat Baduy lantaran banyaknya dokumentasi terkait wilayah Suku Baduy Dalam yang sangat bertolak belakang dengan tatanan hidup masyarakat Adat Baduy, yaitu adanya larangan untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan wilayah mereka ke dunia luar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Baduy luar melakukan aktivitas di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa, 7 Juli 2020. Selain itu, alasan para tetua adat Baduy lantaran banyaknya dokumentasi terkait wilayah Suku Baduy Dalam yang sangat bertolak belakang dengan tatanan hidup masyarakat Adat Baduy, yaitu adanya larangan untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan wilayah mereka ke dunia luar. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

7 Juli 2020 00:00 WIB

Warga Suku Baduy Luar menenun kain khas Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Suku Baduy Luar menenun kain khas Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

7 Juli 2020 00:00 WIB

Warga Suku Baduy Luar menenun kain khas Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Suku Baduy Luar menenun kain khas Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

7 Juli 2020 00:00 WIB