Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buntut Pembunuhan Samuel Paty, Masjid di Paris Ditutup Enam Bulan

Seorang wanita membaca pengumuman yang dipasang di gerbang masuk Masjid Agung Pantin, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid ini ditutup selama enam bulan terkait kasus pemenggalan guru bernama Samuel Paty oleh seorang pemuda Muslim pekan lalu. REUTERS/Antony Paone
Seorang wanita membaca pengumuman yang dipasang di gerbang masuk Masjid Agung Pantin, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Masjid ini ditutup selama enam bulan terkait kasus pemenggalan guru bernama Samuel Paty oleh seorang pemuda Muslim pekan lalu. REUTERS/Antony Paone

21 Oktober 2020 00:00 WIB

Suasana di depan Masjid Agung Pantin pasca peristiwa penikaman terhadap Samuel Paty, dekat Paris, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Masjid di pinggiran ini ditutup selama enam bulan setelah diketahui ikut membagikan sebuah video di halaman Facebook-nya sebelum penyerangan Samuel Paty. REUTERS/Antony Paone
Suasana di depan Masjid Agung Pantin pasca peristiwa penikaman terhadap Samuel Paty, dekat Paris, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Masjid di pinggiran ini ditutup selama enam bulan setelah diketahui ikut membagikan sebuah video di halaman Facebook-nya sebelum penyerangan Samuel Paty. REUTERS/Antony Paone

21 Oktober 2020 00:00 WIB

Suasana di depan Masjid Agung Pantin pasca peristiwa penikaman terhadap Samuel Paty, dekat Paris, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Peristiwa tersebut bermula saat guru sejarah tersebut menunjukkan gambar karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran kebebasan berekpresi. REUTERS/Antony Paone
Suasana di depan Masjid Agung Pantin pasca peristiwa penikaman terhadap Samuel Paty, dekat Paris, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Peristiwa tersebut bermula saat guru sejarah tersebut menunjukkan gambar karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran kebebasan berekpresi. REUTERS/Antony Paone

21 Oktober 2020 00:00 WIB

Seorang pria mengibarkan bendera nasional Prancis selama pawai sunyi untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, 20 Oktober 2020. Karikatur yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad itu terlihat oleh seorang siswa Muslim yang memilih tidak keluar kelas meski sempat diminta, dan kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya. REUTERS/Lucien Libert
Seorang pria mengibarkan bendera nasional Prancis selama pawai sunyi untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, 20 Oktober 2020. Karikatur yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad itu terlihat oleh seorang siswa Muslim yang memilih tidak keluar kelas meski sempat diminta, dan kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya. REUTERS/Lucien Libert

21 Oktober 2020 00:00 WIB

Ratusan orang mengikuti pawai untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Penggunaan karikatur yang pernah diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo tersebut diprotes oleh para wali murid beragama Islam, yang akhirnya diperbincangkan di sejumlah komunitas Muslim di Paris, dan berbuntut aksi mengerikan terhadap guru itu.  REUTERS/Lucien Libert
Ratusan orang mengikuti pawai untuk menghormati Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Penggunaan karikatur yang pernah diterbitkan oleh majalah satir Charlie Hebdo tersebut diprotes oleh para wali murid beragama Islam, yang akhirnya diperbincangkan di sejumlah komunitas Muslim di Paris, dan berbuntut aksi mengerikan terhadap guru itu. REUTERS/Lucien Libert

21 Oktober 2020 00:00 WIB

Sejumlah orang membawa poster bertuliskan
Sejumlah orang membawa poster bertuliskan "Cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun" dalam pawai penghormatan kepada Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris, Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Polisi juga menangkap sejumlah orang, seperti keluarga dekat pelaku dan wali murid yang pernah mengajukan komplain terhadap Samuel Paty. REUTERS/Lucien Libert

21 Oktober 2020 00:00 WIB