Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tahun Terpisah, Muslim Uighur Australia Kembali Bertemu dengan Istri dan Anak

Editor

Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier dan putra mereka, Lufty, setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, Sadam Abudusalamu dipertemukan kembali dengan keluarganya, termasuk seorang putra berusia tiga tahun yang belum pernah dia temui, setelah Beijing setuju bahwa mereka dapat meninggalkan Xinjiang. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS
Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier dan putra mereka, Lufty, setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, Sadam Abudusalamu dipertemukan kembali dengan keluarganya, termasuk seorang putra berusia tiga tahun yang belum pernah dia temui, setelah Beijing setuju bahwa mereka dapat meninggalkan Xinjiang. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS

11 Desember 2020 00:00 WIB

Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier dan putra mereka, Lufty, setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pada 2017, otoritas China melarang istri Abudusalamu, Nadila Wumaier dan putranya, meninggalkan Xinjiang dengan menyita paspor mereka, yang menjadi kasus hak asasi manusia terkenal di Australia. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS
Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier dan putra mereka, Lufty, setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pada 2017, otoritas China melarang istri Abudusalamu, Nadila Wumaier dan putranya, meninggalkan Xinjiang dengan menyita paspor mereka, yang menjadi kasus hak asasi manusia terkenal di Australia. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS

11 Desember 2020 00:00 WIB

Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Abdusalamu datang ke Australia sebagai pelajar lebih dari satu dekade lalu, dan menikahi Wumaier di Xinjiang pada 2016. Putra mereka Lufty lahir di Xinjiang, dan diberikan kewarganegaraan Australia pada 2019, setelah Abdusalamu mendesak pemerintah Australia untuk membantu keluarganya. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS
Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Abdusalamu datang ke Australia sebagai pelajar lebih dari satu dekade lalu, dan menikahi Wumaier di Xinjiang pada 2016. Putra mereka Lufty lahir di Xinjiang, dan diberikan kewarganegaraan Australia pada 2019, setelah Abdusalamu mendesak pemerintah Australia untuk membantu keluarganya. MICHAEL BRADLEY/via REUTERS

11 Desember 2020 00:00 WIB

Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pada bulan Februari, setelah wakil kepala misi China di Australia, Wang Xining, mengatakan di Televisi ABC Wumaier tidak ingin meninggalkan Xinjiang, dia memposting foto ke Twitter dengan memegang tanda bertuliskan 'Saya ingin pergi dan bersama suami saya'. FOTO/Twitter/sadam_abdusalam
Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. Pada bulan Februari, setelah wakil kepala misi China di Australia, Wang Xining, mengatakan di Televisi ABC Wumaier tidak ingin meninggalkan Xinjiang, dia memposting foto ke Twitter dengan memegang tanda bertuliskan 'Saya ingin pergi dan bersama suami saya'. FOTO/Twitter/sadam_abdusalam

11 Desember 2020 00:00 WIB

Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. China telah dikritik di Dewan Hak Asasi Manusia PBB oleh negara-negara termasuk Australia dan Amerika Serikat karena penahanan sewenang-wenang dan pembatasan kebebasan bergerak Muslim Uighur di Xinjiang. China membantah kritik tersebut. FOTO/Twitter/sadam_abdusalam
Sadam Abudusalamu, pria Australia dari komunitas Muslim Uighur China, bertemu kembali dengan istri Nadila Wumaier setibanya mereka di bandara di Sydney, Australia, 10 Desember 2020. China telah dikritik di Dewan Hak Asasi Manusia PBB oleh negara-negara termasuk Australia dan Amerika Serikat karena penahanan sewenang-wenang dan pembatasan kebebasan bergerak Muslim Uighur di Xinjiang. China membantah kritik tersebut. FOTO/Twitter/sadam_abdusalam

11 Desember 2020 00:00 WIB