Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Aung San Suu Kyi Sebelum Ditangkap Militer Myanmar

Aung San Suu Kyi saat merayakan Thingyan atau festival tahun baru Myanmar di depan rumahnya di Yangon 16 April 2012. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Mynt dan sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) ditangkap dalam penggerebekan pagi ini. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo
Aung San Suu Kyi saat merayakan Thingyan atau festival tahun baru Myanmar di depan rumahnya di Yangon 16 April 2012. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Mynt dan sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) ditangkap dalam penggerebekan pagi ini. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB

Aung San Suu Kyi berpose setelah menerima gelar kehormatannya di Universitas Oxford, di Oxford, Inggris, 20 Juni 2012. Penangkapan ini terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer, yang memicu kekhawatiran akan kudeta. REUTERS/Andrew Winning/File Photo
Aung San Suu Kyi berpose setelah menerima gelar kehormatannya di Universitas Oxford, di Oxford, Inggris, 20 Juni 2012. Penangkapan ini terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer, yang memicu kekhawatiran akan kudeta. REUTERS/Andrew Winning/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB

Aung San Suu Kyi (tengah) melambai kepada para pendukungnya di luar markas partai Liga Nasional untuk Demokrasi di Yangon, 14 November 2010. Ketegangan antara militer dan pemerintah dimulai menjelang pemilihan umum November dan partai Aung San Suu Kyi, menang telak dalam pemilihan umum. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo
Aung San Suu Kyi (tengah) melambai kepada para pendukungnya di luar markas partai Liga Nasional untuk Demokrasi di Yangon, 14 November 2010. Ketegangan antara militer dan pemerintah dimulai menjelang pemilihan umum November dan partai Aung San Suu Kyi, menang telak dalam pemilihan umum. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB

Aung San Suu Kyi berpidato pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-49 di aula pertemuan beratap jerami di kompleks rumahnya di Rangoon pada tanggal 4 Januari 1997. Usai kemenangan partai Aung San Suu Kyi militer kerap mempublikasikan serangkaian bukti kecurangan pemilu. REUTERS/Apichart Weerawong/File Photo
Aung San Suu Kyi berpidato pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-49 di aula pertemuan beratap jerami di kompleks rumahnya di Rangoon pada tanggal 4 Januari 1997. Usai kemenangan partai Aung San Suu Kyi militer kerap mempublikasikan serangkaian bukti kecurangan pemilu. REUTERS/Apichart Weerawong/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB

Aung San Suu Kyi berbicara pada para pendukung partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) selama perayaan Hari Nasional di Rangoon, 5 Desember 1996. Selain Aung San Suu Kyi, militer juga mendatangi rumah sejumlah menteri utama di beberapa daerah dan membawa mereka pergi. REUTERS/Apichart Weerawong/File Photo
Aung San Suu Kyi berbicara pada para pendukung partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) selama perayaan Hari Nasional di Rangoon, 5 Desember 1996. Selain Aung San Suu Kyi, militer juga mendatangi rumah sejumlah menteri utama di beberapa daerah dan membawa mereka pergi. REUTERS/Apichart Weerawong/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB

Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato atas situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar 19 September 2017. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo
Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato atas situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar 19 September 2017. REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo

1 Februari 2021 00:00 WIB