Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usaha Pemuda Ciamis Produksi Pupuk Organik untuk Membantu Petani

Editor

Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, berfose di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, berfose di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

13 Februari 2021 00:00 WIB

Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, mengolah pupuk organik di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus,  agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, mengolah pupuk organik di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus, agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

13 Februari 2021 00:00 WIB

Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, mengolah pupuk organik di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus, agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Seorang pelopor petani muda Radthya Muhammad, mengolah pupuk organik di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus, agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

13 Februari 2021 00:00 WIB

Pupuk organik saat diolah di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus,  agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pupuk organik saat diolah di Pabrik Pupuk Indra, Desa Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 13 Februari 2021. Para petani muda memanfaatkan limbah kotoran kandang sapi, serbuk kelapa (cocopeat), dan sisa pembakaran kayu untuk dijadikan pupuk organik guna membantu para petani menyuburkan lahan pertanian sekaligus, agar tidak ketergantungan pada pupuk kimia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

13 Februari 2021 00:00 WIB