Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gadis Muda Pendemo Kudeta Militer Myanmar Tewas Ditembak di Kepala

Editor

Petugas medis membawa seorang wanita pengunjuk rasa Mya Thwate Thwate Khaing (20) yang ditembak di kepala minggu lalu oleh petugas kepolisian dalam aksi protes kudeta militer Myanmar di Naypyitaw, Myanmar, 19 Februari 2021. Sebelumnya menghembuskan nafas terakhirnya, gadis muda tersebut sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. REUTERS/Stringer
Petugas medis membawa seorang wanita pengunjuk rasa Mya Thwate Thwate Khaing (20) yang ditembak di kepala minggu lalu oleh petugas kepolisian dalam aksi protes kudeta militer Myanmar di Naypyitaw, Myanmar, 19 Februari 2021. Sebelumnya menghembuskan nafas terakhirnya, gadis muda tersebut sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB

Petugas medis membawa seorang wanita pengunjuk rasa Mya Thwate Thwate Khaing (20) yang ditembak di kepala minggu lalu oleh petugas kepolisian dalam aksi protes kudeta militer Myanmar di Naypyitaw, Myanmar, 19 Februari 2021. Sebelumnya ia diketahui berdemo menentang kudeta 9 Februari lalu. Dokter sempat mengatakan ia menderita luka kepala fatal dengan X-rat menunjukkan ia tertembak peluru tajam. REUTERS/Stringer
Petugas medis membawa seorang wanita pengunjuk rasa Mya Thwate Thwate Khaing (20) yang ditembak di kepala minggu lalu oleh petugas kepolisian dalam aksi protes kudeta militer Myanmar di Naypyitaw, Myanmar, 19 Februari 2021. Sebelumnya ia diketahui berdemo menentang kudeta 9 Februari lalu. Dokter sempat mengatakan ia menderita luka kepala fatal dengan X-rat menunjukkan ia tertembak peluru tajam. REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB

Pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Kudeta Myanmar dilakukan militer 1 Februari lalu. Militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat. REUTERS/Stringer
Pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Kudeta Myanmar dilakukan militer 1 Februari lalu. Militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, menahan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat. REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer
Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan
Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan "Ganyang Kediktatoran Militer" dan "Lepaskan Aung San Suu Kyi". REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB

Anggota komunitas LGBTQ ikut turun ke jalan dalam memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. REUTERS/Stringer
Anggota komunitas LGBTQ ikut turun ke jalan dalam memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. REUTERS/Stringer

19 Februari 2021 00:00 WIB