Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendemo Myanmar Jemur Pakaian Wanita untuk Hindari Peluru Aparat

Pakaian tradisional digantung di tali saat pengunjuk rasa yang memegang perisai berbaris di latar belakang selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Para pengunjuk rasa menjemur pakaian wanita untuk memperlambat polisi dan tentara karena berjalan di bawah mereka secara tradisional dianggap membawa sial bagi pria.  REUTERS
Pakaian tradisional digantung di tali saat pengunjuk rasa yang memegang perisai berbaris di latar belakang selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Para pengunjuk rasa menjemur pakaian wanita untuk memperlambat polisi dan tentara karena berjalan di bawah mereka secara tradisional dianggap membawa sial bagi pria. REUTERS

7 Maret 2021 00:00 WIB

Pakaian tradisional digantung di tali saat pengunjuk rasa yang memegang perisai berbaris di latar belakang selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Penggunaan jemuran ini tidak menghalangi aparat untuk menindak pendemo. REUTERS
Pakaian tradisional digantung di tali saat pengunjuk rasa yang memegang perisai berbaris di latar belakang selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Penggunaan jemuran ini tidak menghalangi aparat untuk menindak pendemo. REUTERS

7 Maret 2021 00:00 WIB

Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Selama lebih dari satu bulan, pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di seluruh Myanmar menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi serta ratusan orang lainnya. Media sosial oleh Reuters.
Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Selama lebih dari satu bulan, pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di seluruh Myanmar menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi serta ratusan orang lainnya. Media sosial oleh Reuters.

7 Maret 2021 00:00 WIB

Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Lebih dari 50 pengunjuk rasa telah dibunuh oleh pasukan keamanan. Media sosial oleh Reuters.
Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Lebih dari 50 pengunjuk rasa telah dibunuh oleh pasukan keamanan. Media sosial oleh Reuters.

7 Maret 2021 00:00 WIB

Peluru karet terlihat saat demo menolak kudeta militer di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet dan granat kejut untuk membubarkan pendemo. Media sosial/Reuters.
Peluru karet terlihat saat demo menolak kudeta militer di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet dan granat kejut untuk membubarkan pendemo. Media sosial/Reuters.

7 Maret 2021 00:00 WIB

Para pengunjuk rasa membentuk formasi perisai darurat untuk mempersiapkan kemungkinan bentrokan, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Beberapa pengunjuk rasa juga terbunuh oleh peluru tajam. Reuters.
Para pengunjuk rasa membentuk formasi perisai darurat untuk mempersiapkan kemungkinan bentrokan, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Beberapa pengunjuk rasa juga terbunuh oleh peluru tajam. Reuters.

7 Maret 2021 00:00 WIB