Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Kerajinan Tas Anyaman Bertema Prokes yang Pernah Diekspor ke Jepang

Editor

Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

24 Maret 2021 00:00 WIB

Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

24 Maret 2021 00:00 WIB

Perajin membuat tas anyaman dari bahan Jali-Jali di desa Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Dalam sehari satu orang perajin mampu menyelesaikan 5 buah tas anyaman. Usaha tas anyaman dengan motif protokol kesehatan banyak diminati oleh pelanggan, terutama pelanggan dari luar pulau Jawa. Tempo/Bram Selo
Perajin membuat tas anyaman dari bahan Jali-Jali di desa Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Dalam sehari satu orang perajin mampu menyelesaikan 5 buah tas anyaman. Usaha tas anyaman dengan motif protokol kesehatan banyak diminati oleh pelanggan, terutama pelanggan dari luar pulau Jawa. Tempo/Bram Selo

24 Maret 2021 00:00 WIB

Perajin membuat tas anyaman dari bahan Jali-Jali di desa Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Dimasa pandemi perajin pernah membuat sekitar  2000 tas anyaman dengan bahan Jali-Jali yang dikirim ke Jepang dan Korea. Tempo/Bram Selo
Perajin membuat tas anyaman dari bahan Jali-Jali di desa Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Dimasa pandemi perajin pernah membuat sekitar 2000 tas anyaman dengan bahan Jali-Jali yang dikirim ke Jepang dan Korea. Tempo/Bram Selo

24 Maret 2021 00:00 WIB

Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Perajin menyelesaikan kerajinan tas anyaman jali-jali bertema penerapan protokol kesehatan di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa 23 Maret 2021. Ide membuat kerajinan tas anyaman jali-jali yang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp150.000 tersebut selain bernilai ekonomis juga untuk mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

24 Maret 2021 00:00 WIB