Perajin Sarung Tenun Kewalahan Penuhi Pesanan saat Ramadan

Sabtu, 17 April 2021 03:00 WIB

Perajin menyelesaikan pembuatan sarung tenun ikat di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021.  Sejak 3 bulan menjelang Ramadan, pemesanan sarung tenun ikat tradisional terus meningkat. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Perajin menyelesaikan pembuatan sarung tenun ikat di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. Sejak 3 bulan menjelang Ramadan, pemesanan sarung tenun ikat tradisional terus meningkat. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Perajin memasang benang pada skoci tenun saat pembuatan sarung tenun ikat di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021.  Pesanan meningkat khususnya dari pesantren menjelang bulan Ramadan. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Perajin memasang benang pada skoci tenun saat pembuatan sarung tenun ikat di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. Pesanan meningkat khususnya dari pesantren menjelang bulan Ramadan. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Perajin menyelesaikan pembuatan sarung tenun ikat yang dijual dengan harga 140 ribu rupiah per potong di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. Perajin mengaku kewalahan dan menolak pesanan karena minimnya tenaga atau perajin sarung dengan mesin konvensional. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Perajin menyelesaikan pembuatan sarung tenun ikat yang dijual dengan harga 140 ribu rupiah per potong di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. Perajin mengaku kewalahan dan menolak pesanan karena minimnya tenaga atau perajin sarung dengan mesin konvensional. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Sejumlah benang yang telah diikat sesuai dengan gambar motif di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Sejumlah benang yang telah diikat sesuai dengan gambar motif di industri sarung tenun rumahan di Lawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 April 2021. TEMPO/Aris Novia Hidayat


1 dari Gambar