Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekat Konservasionis Hidupkan Kembali Terumbu Karang Sekarat di Bali

Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun, bersama relawan membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit telah membantu Yayasan Nusa Dua-nya memasang hampir 6.000 bintang untuk mendorong pertumbuhan karang baru. REUTERS/Nyimas Laula
Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun, bersama relawan membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit telah membantu Yayasan Nusa Dua-nya memasang hampir 6.000 bintang untuk mendorong pertumbuhan karang baru. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB

Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun,membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit terinspirasi untuk melindungi terumbu karang negaranya setelah dia mulai melakukan survei terumbu karang selama masa jabatannya di WWF. REUTERS/Nyimas Laula
Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun,membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit terinspirasi untuk melindungi terumbu karang negaranya setelah dia mulai melakukan survei terumbu karang selama masa jabatannya di WWF. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB

Ikan berenang di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit berharap untuk menggunakan Hari Laut Sedunia pada hari Selasa (8 Juni) untuk meminta lebih banyak dukungan untuk regenerasi terumbu karang. REUTERS/Nyimas Laula
Ikan berenang di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Hutasoit berharap untuk menggunakan Hari Laut Sedunia pada hari Selasa (8 Juni) untuk meminta lebih banyak dukungan untuk regenerasi terumbu karang. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB

Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun, bersama relawan membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Kondisi terumbu karang secara global semakin memburuk karena berbagai faktor, antara lain penangkapan ikan yang merusak, sedimentasi akibat pembangunan besar-besaran di wilayah pesisir, dan perubahan iklim. REUTERS/Nyimas Laula
Pariama Hutasoit, pelestari terumbu karang berusia 52 tahun, bersama relawan membersihkan pembibitan karang dari alga di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. Kondisi terumbu karang secara global semakin memburuk karena berbagai faktor, antara lain penangkapan ikan yang merusak, sedimentasi akibat pembangunan besar-besaran di wilayah pesisir, dan perubahan iklim. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB

Pariama Hutasoit, seorang konservasionis terumbu karang berusia 52 tahun, menggunakan pengikat kabel untuk menempelkan sepotong karang ke dalam struktur yang dikenal sebagai Reef Star, yaitu batang baja yang dilapisi pasir, di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. REUTERS/Nyimas Laula
Pariama Hutasoit, seorang konservasionis terumbu karang berusia 52 tahun, menggunakan pengikat kabel untuk menempelkan sepotong karang ke dalam struktur yang dikenal sebagai Reef Star, yaitu batang baja yang dilapisi pasir, di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB

Ikan berenang di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. REUTERS/Nyimas Laula
Ikan berenang di taman terumbu karang di Nusa Dua, Bali, 28 Mei 2021. REUTERS/Nyimas Laula

4 Juni 2021 00:00 WIB