Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkatung-katung di Laut, 394 Imigran Gelap Diselamatkan di Mediterania

Pengungsi mencoba berenang ke kapal Sea-Watch 3 setelah mereka melompat dari perahu kayu mereka yang penuh sesak selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Dua kapal penyelamat migran dari LSM Jerman menarik 394 pengungsi dari kapal kayu yang penuh sesak. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Pengungsi mencoba berenang ke kapal Sea-Watch 3 setelah mereka melompat dari perahu kayu mereka yang penuh sesak selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Dua kapal penyelamat migran dari LSM Jerman menarik 394 pengungsi dari kapal kayu yang penuh sesak. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB

Seorang anggota kru RHIB (rigid-hulled inflatable boat) membagikan jaket pelampung kepada para migran selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Kapal LSM Jerman dan Prancis Sea-Watch 3 dan Ocean Viking menyelamatkan para migran di perairan Tunisia 68 km (42 mil) dari pantai Afrika Utara, dekat fasilitas minyak dan kapal lainnya. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Seorang anggota kru RHIB (rigid-hulled inflatable boat) membagikan jaket pelampung kepada para migran selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Kapal LSM Jerman dan Prancis Sea-Watch 3 dan Ocean Viking menyelamatkan para migran di perairan Tunisia 68 km (42 mil) dari pantai Afrika Utara, dekat fasilitas minyak dan kapal lainnya. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB

Para migran di kapal kayu yang penuh sesak menunggu penyelamatan oleh kapal penyelamat migran di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Menurut saksi mata, kapal itu sudah kemasukan air dan mesinnya tidak berfungsi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran di kapal kayu yang penuh sesak menunggu penyelamatan oleh kapal penyelamat migran di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Menurut saksi mata, kapal itu sudah kemasukan air dan mesinnya tidak berfungsi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB

Para migran mencoba berenang ke kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 setelah mereka melompat dari perahu kayu mereka di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021.  Keberangkatan kapal migran dari Libya dan Tunisia ke Italia dan bagian lain Eropa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena kondisi cuaca membaik. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran mencoba berenang ke kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 setelah mereka melompat dari perahu kayu mereka di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Keberangkatan kapal migran dari Libya dan Tunisia ke Italia dan bagian lain Eropa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena kondisi cuaca membaik. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB

Pengungsi memegang tali sekoci karet dari kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 dalam operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania bagian barat, 1 Agustus 2021. Para migran itu sebagian besar adalah laki-laki dari Maroko, Bangladesh, Mesir, dan Suriah. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Pengungsi memegang tali sekoci karet dari kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 dalam operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania bagian barat, 1 Agustus 2021. Para migran itu sebagian besar adalah laki-laki dari Maroko, Bangladesh, Mesir, dan Suriah. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB

Seorang migran berteriak minta tolong setelah melompat dari perahu kayu yang penuh sesak dan mencoba berenang ke kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi yang berafiliasi dengan PBB, lebih dari 1.100 orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah tewas tahun ini di Mediterania. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Seorang migran berteriak minta tolong setelah melompat dari perahu kayu yang penuh sesak dan mencoba berenang ke kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi yang berafiliasi dengan PBB, lebih dari 1.100 orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah tewas tahun ini di Mediterania. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

2 Agustus 2021 00:00 WIB