Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Setahun Dipakai, Pesawat Tempur A-29 Afghanistan Terbengkalai

Seorang pilot Afghanistan berdiri di dekat pesawat A-29 Super Tucano yang ditampilkan saat upacara serah terima dari AS ke pasukan Afghanistan, di Kabul, Afghanistan, 17 September 2020. Belum setahun diterima Angkatan Udara Afghanistan, empat pesawat tempur ini terancam terbengkalai setelah negara tersebut dikuasai Taliban. REUTERS/Omar Sobhani
Seorang pilot Afghanistan berdiri di dekat pesawat A-29 Super Tucano yang ditampilkan saat upacara serah terima dari AS ke pasukan Afghanistan, di Kabul, Afghanistan, 17 September 2020. Belum setahun diterima Angkatan Udara Afghanistan, empat pesawat tempur ini terancam terbengkalai setelah negara tersebut dikuasai Taliban. REUTERS/Omar Sobhani

20 Agustus 2021 00:00 WIB

Amerika Serikat telah memberikan 18 pesawat A-29 Super Tucano kepada pasukan Afghanistan sejak 2016, untuk meningkatkan pasukan pertahanan Afghanistan.  Selain persenjataan, AS juga membantu pembentukan skuadron tempur AU Afghanistan. REUTERS/Omar Shobani
Amerika Serikat telah memberikan 18 pesawat A-29 Super Tucano kepada pasukan Afghanistan sejak 2016, untuk meningkatkan pasukan pertahanan Afghanistan. Selain persenjataan, AS juga membantu pembentukan skuadron tempur AU Afghanistan. REUTERS/Omar Shobani

20 Agustus 2021 00:00 WIB

Super Tucano dibekali beragam bom termasuk jenis bom pintar, tabung roket kaliber 70 mm, rudal udara ke udara AIM-9L Sidewinder, serta rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, serta senapan mesin kaliber 12,7 mm. Namun puluhan pesawat dan helikopter AU Afghanistan tidak mampu mempertahankan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tak lama setelah pasukan AS dan NATO angkat kaki. REUTERS/Omar Sobhani
Super Tucano dibekali beragam bom termasuk jenis bom pintar, tabung roket kaliber 70 mm, rudal udara ke udara AIM-9L Sidewinder, serta rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, serta senapan mesin kaliber 12,7 mm. Namun puluhan pesawat dan helikopter AU Afghanistan tidak mampu mempertahankan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tak lama setelah pasukan AS dan NATO angkat kaki. REUTERS/Omar Sobhani

20 Agustus 2021 00:00 WIB

Setelah Taliban mulai mendekati Ibu Kota Kabul, ratusan tentara Afghanistan membawa 22 pesawat dan 24 helikopter militer keluar dari negaranya pada akhir pekan lalu. Alutsista tersebut kini terparkir di bandara Termez di Uzbekistan. REUTERS/Omar Shobani
Setelah Taliban mulai mendekati Ibu Kota Kabul, ratusan tentara Afghanistan membawa 22 pesawat dan 24 helikopter militer keluar dari negaranya pada akhir pekan lalu. Alutsista tersebut kini terparkir di bandara Termez di Uzbekistan. REUTERS/Omar Shobani

20 Agustus 2021 00:00 WIB

Dalam sebuah video di media sosial, Taliban diperkirakan telah menguasai beberapa helikopter yang tertinggal di pangkalan militer Afghanistan. Karena kekurangan tenaga yang bisa menerbangkan, Taliban meminta para pilot Afghanistan untuk kembali ke negaranya. REUTERS/Omar Shobani
Dalam sebuah video di media sosial, Taliban diperkirakan telah menguasai beberapa helikopter yang tertinggal di pangkalan militer Afghanistan. Karena kekurangan tenaga yang bisa menerbangkan, Taliban meminta para pilot Afghanistan untuk kembali ke negaranya. REUTERS/Omar Shobani

20 Agustus 2021 00:00 WIB

Pesawat serang ringan turboprop A-29 Super Tucano merupakan buatan Brasil. Pesawat yang mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk amunisi berpemandu presisi, dirancang alutsista dapat dioperasionalkan dengan biaya rendah. REUTERS
Pesawat serang ringan turboprop A-29 Super Tucano merupakan buatan Brasil. Pesawat yang mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk amunisi berpemandu presisi, dirancang alutsista dapat dioperasionalkan dengan biaya rendah. REUTERS

20 Agustus 2021 00:00 WIB