Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat dari Dekat Pembuatan Souvenir Lukisan Kulit Kayu dari Papua

Editor

Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) mengupas kulit pohon Khombouw di hutan Raiphai Ayapo Kampung Baru, Kabupaten Jayapura, Papua, 11 Oktober 2021. Tradisi pembuatan lukisan kayu khas Papua telah ada sejak dulu dan merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang suku-suku di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) mengupas kulit pohon Khombouw di hutan Raiphai Ayapo Kampung Baru, Kabupaten Jayapura, Papua, 11 Oktober 2021. Tradisi pembuatan lukisan kayu khas Papua telah ada sejak dulu dan merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang suku-suku di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB

Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) melukis kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Lukisan kulit kayu asal Bumi Cenderawasih adalah sebuah presentasi goresan berbagai motif dengan beragam makna serta simbol-simbol keunikan budaya dan kekayaan alam Papua yang eksotis. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) melukis kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Lukisan kulit kayu asal Bumi Cenderawasih adalah sebuah presentasi goresan berbagai motif dengan beragam makna serta simbol-simbol keunikan budaya dan kekayaan alam Papua yang eksotis. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB

Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) menyiapkan cat untuk melukis kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Tiga warna utama lukisan kulit kayu, yakni merah, hitam, dan putih menjadi ciri khas identitas daerah di tanah Mutiara Hitam ini. Warna merah berasal dari buah merah dan tanah liat, warna hitam dari arang atau abu sisa pembakaran, serta warna putih dari kapur (terbuat dari kerang laut dan bia). Sementara media lukis atau kanvasnya menggunakan kulit pohon khombow. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) menyiapkan cat untuk melukis kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Tiga warna utama lukisan kulit kayu, yakni merah, hitam, dan putih menjadi ciri khas identitas daerah di tanah Mutiara Hitam ini. Warna merah berasal dari buah merah dan tanah liat, warna hitam dari arang atau abu sisa pembakaran, serta warna putih dari kapur (terbuat dari kerang laut dan bia). Sementara media lukis atau kanvasnya menggunakan kulit pohon khombow. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB

Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) menjemur lukisan kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Kulit pohon khombow yang telah diolah menjadi kanvas kemudian dilukis oleh perupa dengan berbagai motif alam, benda, dan mahluk hidup. Seperti lukisan dengan motif manusia, tanaman, dan hewan. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Perupa asal Sentani Kalep Leleran (33) menjemur lukisan kulit kayu di Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work, Waena, Jayapura, Papua, 12 Oktober 2021. Kulit pohon khombow yang telah diolah menjadi kanvas kemudian dilukis oleh perupa dengan berbagai motif alam, benda, dan mahluk hidup. Seperti lukisan dengan motif manusia, tanaman, dan hewan. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB

Penjaga stan Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work menanti pengunjung pada Pameran dan Pagelaran Budaya Nasional di Holtekamp Jayapura, Papua, 14 Oktober 2021. Lukisan kulit kayu yang telah jadi kemudian dipasarkan dengan harga antara Rp100 ribu hingga Rp5 juta tergantung dari kualitas bahan, ukuran, dan tingkat kesulitan pembuatannya. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Penjaga stan Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work menanti pengunjung pada Pameran dan Pagelaran Budaya Nasional di Holtekamp Jayapura, Papua, 14 Oktober 2021. Lukisan kulit kayu yang telah jadi kemudian dipasarkan dengan harga antara Rp100 ribu hingga Rp5 juta tergantung dari kualitas bahan, ukuran, dan tingkat kesulitan pembuatannya. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB

Pengunjung memilih lukisan kulit kayu yang hendak dibelinya di stan Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work saat Pameran dan Pagelaran Budaya Nasional di Holtekamp Jayapura, Papua, 14 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Pengunjung memilih lukisan kulit kayu yang hendak dibelinya di stan Sanggar Seni Yauw Alloz Chrisyen (YAC) Art Work saat Pameran dan Pagelaran Budaya Nasional di Holtekamp Jayapura, Papua, 14 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

5 November 2021 00:00 WIB