Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes Serangan ke Ukraina, Warga Rusia Ditangkap Polisi

Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Aksi ini dilakukan setelah militer Rusia menyerang Ukraina pada Kamis dinihari. REUTERS/Anton Vaganov
Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Aksi ini dilakukan setelah militer Rusia menyerang Ukraina pada Kamis dinihari. REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB

Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. REUTERS/Anton Vaganov
Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB

Seorang demonstran yang ditahan dengan slogan di dahinya terlihat di dalam bus selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Slogan itu berbunyi: 'Perdamaian ke dunia'. REUTERS/Anton Vaganov
Seorang demonstran yang ditahan dengan slogan di dahinya terlihat di dalam bus selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Slogan itu berbunyi: 'Perdamaian ke dunia'. REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB

Petugas polisi berkumpul di dekat demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. REUTERS/Anton Vaganov
Petugas polisi berkumpul di dekat demonstran selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB

Seorang demonstran menampilkan plakat selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Plakat itu berbunyi: 'Tidak untuk perang di Ukraina! Kembalikan pasukan ke rumah!' REUTERS/Anton Vaganov
Seorang demonstran menampilkan plakat selama protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Plakat itu berbunyi: 'Tidak untuk perang di Ukraina! Kembalikan pasukan ke rumah!' REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB

Orang-orang menghadiri protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Keputusan Putin untuk menyerang Ukraina ternyata tidak disetujui oleh warganya sendiri. REUTERS/Anton Vaganov
Orang-orang menghadiri protes anti-perang, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina, di Saint Petersburg, Rusia, 24 Februari 2022. Keputusan Putin untuk menyerang Ukraina ternyata tidak disetujui oleh warganya sendiri. REUTERS/Anton Vaganov

26 Februari 2022 00:00 WIB