Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Kasus Abdul Qadir Baraja, 2 Kali Dipenjara hingga Khilafatul Muslimin

Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja kembali ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebaran ideologi khilafah oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 7 Juni 2022. Nama Abdul Qadir Baraja alias Hasan Baraja disebut sudah lekat dengan kelompok teroris. TEMPO/Febri Angga Palguna
Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja kembali ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebaran ideologi khilafah oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 7 Juni 2022. Nama Abdul Qadir Baraja alias Hasan Baraja disebut sudah lekat dengan kelompok teroris. TEMPO/Febri Angga Palguna

8 Juni 2022 00:00 WIB

Abdul Qadir Baraja sudah santer terdengar berafiliasi dengan kelompok terorisme sejak tahun 1970-an. Bahkan ia pernah dua kali dipenjara lantaran terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia. TEMPO/Febri Angga Palguna
Abdul Qadir Baraja sudah santer terdengar berafiliasi dengan kelompok terorisme sejak tahun 1970-an. Bahkan ia pernah dua kali dipenjara lantaran terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia. TEMPO/Febri Angga Palguna

8 Juni 2022 00:00 WIB

Hasan Baraja bergabung dalam kelompok Komando Jihad yang terlibat dalam aksi terror di berbagai wilayah termasuk pembajakan pesawat Garuda Indonesia pada 28 Maret 1981. Di Komando Jihad, Baraja terlibat dalam kelompok Warman di bawah grup Adah Jaelani. Mereka bertugas mengumpulkan dana lewat teror di Lampung. TEMPO/Febri Angga Palguna
Hasan Baraja bergabung dalam kelompok Komando Jihad yang terlibat dalam aksi terror di berbagai wilayah termasuk pembajakan pesawat Garuda Indonesia pada 28 Maret 1981. Di Komando Jihad, Baraja terlibat dalam kelompok Warman di bawah grup Adah Jaelani. Mereka bertugas mengumpulkan dana lewat teror di Lampung. TEMPO/Febri Angga Palguna

8 Juni 2022 00:00 WIB

Baraja kemudian divonis hukuman 3 tahun penjara karena kasus teror pada tahun 1979. Tidak berselang lama, ia kemudian kembali masuk bui pada awal 1985 lantaran dinilai terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Jawa Timur dan Borobudur. Dalam kasus ini, Baraja dinilai terbukti bersalah dan dihukum penjara 13 tahun. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Baraja kemudian divonis hukuman 3 tahun penjara karena kasus teror pada tahun 1979. Tidak berselang lama, ia kemudian kembali masuk bui pada awal 1985 lantaran dinilai terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Jawa Timur dan Borobudur. Dalam kasus ini, Baraja dinilai terbukti bersalah dan dihukum penjara 13 tahun. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

8 Juni 2022 00:00 WIB

Setelah keluar dari penjara pada 1997, Baraja mendirikan Khilafatul Muslimin di Lampung. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid, menyatakan gerakan Khilafatul Muslimin mudah berafiliasi dengan jaringan kelompok teror seperti ISIS. Bahkan pada masa kejayaan ISIS pada tahun 2015, Rohan Gunaratna Peneliti Terorisme dari Singapura menggolongkan Khilafatul Muslimin telah berbaiat kepada ISIS. TEMPO/Febri Angga Palguna
Setelah keluar dari penjara pada 1997, Baraja mendirikan Khilafatul Muslimin di Lampung. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid, menyatakan gerakan Khilafatul Muslimin mudah berafiliasi dengan jaringan kelompok teror seperti ISIS. Bahkan pada masa kejayaan ISIS pada tahun 2015, Rohan Gunaratna Peneliti Terorisme dari Singapura menggolongkan Khilafatul Muslimin telah berbaiat kepada ISIS. TEMPO/Febri Angga Palguna

8 Juni 2022 00:00 WIB

Baraja juga disebut dekat dengan Abu Bakar Baasyir yang juga merupakan mantan pentolan NII. Baraja, Baasyir, Abdullah Sungkar, dan dua orang lainnya menjadi pendiri pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah. Saat Baasyir menjadi pemimpin kelompok teror Jamaah Islamiyah, Hasan Baraja menjadi Ketua Dewan Fatwa. Bersama Baasyir, Baraja juga disebut mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). TEMPO/Febri Angga Palguna
Baraja juga disebut dekat dengan Abu Bakar Baasyir yang juga merupakan mantan pentolan NII. Baraja, Baasyir, Abdullah Sungkar, dan dua orang lainnya menjadi pendiri pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah. Saat Baasyir menjadi pemimpin kelompok teror Jamaah Islamiyah, Hasan Baraja menjadi Ketua Dewan Fatwa. Bersama Baasyir, Baraja juga disebut mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). TEMPO/Febri Angga Palguna

8 Juni 2022 00:00 WIB