Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Warga Suku Polahi di Gorontalo

Editor

Dua orang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki (kiri) bersama istrinya, Nakiki Palowa berdiri di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Dua orang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki (kiri) bersama istrinya, Nakiki Palowa berdiri di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

18 Juni 2022 00:00 WIB

Seorang warga Suku Polahi Nakiki Palowa duduk di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Seorang warga Suku Polahi Nakiki Palowa duduk di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

18 Juni 2022 00:00 WIB

Seorang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki duduk di halaman rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Seorang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki duduk di halaman rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

18 Juni 2022 00:00 WIB

Dua orang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki (kanan) bersama istrinya, Nakiki Palowa (kiri) duduk di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Dua orang warga Suku Polahi Tuuli Palowa yang biasa disapa Bakiki (kanan) bersama istrinya, Nakiki Palowa (kiri) duduk di rumahnya di Dusun Tumba, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat 17 Juni 2022. Polahi (pelarian) merupakan sebutan bagi warga yang konon melarikan diri saat jaman penjajahan Belanda ke daerah pegunungan dan hidup di tengah hutan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

18 Juni 2022 00:00 WIB