Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legenda Sepak Bola Brasil, Carlos Alberto, Meninggal Dunia

Graca Garbaccio (kiri) bersedih di hadapan jenazah suamninya, Carlos Alberto, di dalam peti jenazah di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto merupakan seorang mantan pesepakbola dunia timnas Brasil. REUTERS
Graca Garbaccio (kiri) bersedih di hadapan jenazah suamninya, Carlos Alberto, di dalam peti jenazah di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto merupakan seorang mantan pesepakbola dunia timnas Brasil. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB

Carlos Alberto terbaring di dalam peti jenazah saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto tutup usia usai terkena serangan jantung di usianya yang ke-72. REUTERS
Carlos Alberto terbaring di dalam peti jenazah saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto tutup usia usai terkena serangan jantung di usianya yang ke-72. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB

Pengunjung bersimpati saat menyelawat jenazah Carlos Alberto di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto terkenal lewat gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia saat bertanding di final Piala Dunia 1970 atas Italia. REUTERS
Pengunjung bersimpati saat menyelawat jenazah Carlos Alberto di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Carlos Alberto terkenal lewat gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia saat bertanding di final Piala Dunia 1970 atas Italia. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB

Peti jenazah berisikan jenazah Carlos Alberto saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Selain bermain untuk Timnas, Carlos juga memperkuat klub Fluminense, Santos, Flamengo, dan New York Cosmos, dan mendapat julukan
Peti jenazah berisikan jenazah Carlos Alberto saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Selain bermain untuk Timnas, Carlos juga memperkuat klub Fluminense, Santos, Flamengo, dan New York Cosmos, dan mendapat julukan "Sang Kapten" karena kualitas-kualitas kepemimpinannya. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB

Graca Garbaccio, istri mediang Carlos Alberto menangis di hadapan jenazah suaminya saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. REUTERS
Graca Garbaccio, istri mediang Carlos Alberto menangis di hadapan jenazah suaminya saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB

Pengunjung menyelawat jenazah Carlos Alberto saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Kapten dan bek kanan timnas Brasil ini salah satu orang yang berperan penting dalam kemenangannya melawan talia di Final Piala DUnia dan membawa Brasil mengangkat trofi Jules Rimet untuk ketiga kalinya. REUTERS
Pengunjung menyelawat jenazah Carlos Alberto saat disemayamkan di Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro, Brasil, 25 Oktober 2016. Kapten dan bek kanan timnas Brasil ini salah satu orang yang berperan penting dalam kemenangannya melawan talia di Final Piala DUnia dan membawa Brasil mengangkat trofi Jules Rimet untuk ketiga kalinya. REUTERS

26 Oktober 2016 00:00 WIB