Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Albino Korban Pemburuan Kini Berada di Penampungan

Baraka Cosmas asal Tanzania melihat keluar melalui jendela saat berada di Staten Island, New York, 21 September 2015. REUTERS/Carlo Allegri
Baraka Cosmas asal Tanzania melihat keluar melalui jendela saat berada di Staten Island, New York, 21 September 2015. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB

Baraka Cosmas (5) asal Tanzania, melakukan tarian saat melihat video yang berada di komputer saat berada di Staten Island, New York, 21 September 2015. Para pejabat PBB memperkirakan sekitar 75 albino telah tewas di negara Afrika timur sejak tahun 2000. REUTERS/Carlo Allegri
Baraka Cosmas (5) asal Tanzania, melakukan tarian saat melihat video yang berada di komputer saat berada di Staten Island, New York, 21 September 2015. Para pejabat PBB memperkirakan sekitar 75 albino telah tewas di negara Afrika timur sejak tahun 2000. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB

Baraka Cosmas asal Tanzania, memegang tangan Elissa Montanati seorang perawat dari Global Medical Relief Fund di Staten Island, New York, 21 September 2015. Di Afrika bagian tubuh orang albino mempunyai harga yang mahal, karena paranormal percaya dapat digunakan sebagai sihir. REUTERS/Carlo Allegri
Baraka Cosmas asal Tanzania, memegang tangan Elissa Montanati seorang perawat dari Global Medical Relief Fund di Staten Island, New York, 21 September 2015. Di Afrika bagian tubuh orang albino mempunyai harga yang mahal, karena paranormal percaya dapat digunakan sebagai sihir. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB

Mwigulu Matonage (12) asal Tanzania, memakan apel sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya di Staten Island, New York, 21 September 2015. Beberapa takhyul mengatakan bahwa orang albino dapat membawa sial. REUTERS/Carlo Allegri
Mwigulu Matonage (12) asal Tanzania, memakan apel sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya di Staten Island, New York, 21 September 2015. Beberapa takhyul mengatakan bahwa orang albino dapat membawa sial. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB

Mwigulu Matonage dan Emmanuel Festo, menggunakan tangan prosthetic saat berada di kamarnya di Staten Island, New York, 21 September 2015. Di beberapa negara Afrika bagian tubuh orang Albino dipotong untuk keperluan sihir. REUTERS/Carlo Allegri
Mwigulu Matonage dan Emmanuel Festo, menggunakan tangan prosthetic saat berada di kamarnya di Staten Island, New York, 21 September 2015. Di beberapa negara Afrika bagian tubuh orang Albino dipotong untuk keperluan sihir. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB

Sejumlah anak-anak asal Tanzania, bermain kartu saat berada di ruang tengah di Staten Island, New York, 21 September 2015. REUTERS/Carlo Allegri
Sejumlah anak-anak asal Tanzania, bermain kartu saat berada di ruang tengah di Staten Island, New York, 21 September 2015. REUTERS/Carlo Allegri

1 Oktober 2015 00:00 WIB