Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dokter Palestina Ditahan Tentara Israel Selama 45 Hari

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said Abdulrahman mengaku ditahan serta disiksa oleh tentara Israel selama 45 hari hingga akhirnya dibebaskan pada 1 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said Abdulrahman mengaku ditahan serta disiksa oleh tentara Israel selama 45 hari hingga akhirnya dibebaskan pada 1 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbicara kepada pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza 2 Februari 2024. Selama diculik, Said mengaku diborgol, kakinya dibelenggu dan matanya ditutup selama hampir tujuh minggu di penjara. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbicara kepada pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza 2 Februari 2024. Selama diculik, Said mengaku diborgol, kakinya dibelenggu dan matanya ditutup selama hampir tujuh minggu di penjara. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbicara kepada pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza 2 Februari 2024. Said juga mengaku diperintahkan tidur di atas kerikil tanpa kasur, bantal, dan diiringi musik yang keras. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbicara kepada pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza 2 Februari 2024. Said juga mengaku diperintahkan tidur di atas kerikil tanpa kasur, bantal, dan diiringi musik yang keras. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said ditangkap saat sedang bekerja di rumah sakit Al Ahli di Gaza, ketika rumah sakit itu dikepung pasukan Israel pada Desember lalu. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said ditangkap saat sedang bekerja di rumah sakit Al Ahli di Gaza, ketika rumah sakit itu dikepung pasukan Israel pada Desember lalu. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said mengatakan bahwa ia kehilangan 25 kilogram berat badannya selama 45 hari ditahan tentara Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said mengatakan bahwa ia kehilangan 25 kilogram berat badannya selama 45 hari ditahan tentara Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbincang di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf berbincang di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

5 Februari 2024 00:00 WIB