Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Hari Raya Galungan di Bali

Dua warga saling memukul menggunakan daun langsat saat tradisi grudug langsat pada Hari Raya Galungan di lingkungan Langsat, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu, 25 September 2024. Tradisi perang dengan bersenjata daun langsat tersebut digelar sebagai simbol kerukunan umat sekaligus perayaan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dua warga saling memukul menggunakan daun langsat saat tradisi grudug langsat pada Hari Raya Galungan di lingkungan Langsat, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu, 25 September 2024. Tradisi perang dengan bersenjata daun langsat tersebut digelar sebagai simbol kerukunan umat sekaligus perayaan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

25 September 2024 00:00 WIB

Dua warga saling memukul menggunakan daun langsat saat tradisi grudug langsat pada Hari Raya Galungan di lingkungan Langsat, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu, 25 September 2024. Tradisi perang dengan bersenjata daun langsat tersebut digelar sebagai simbol kerukunan umat sekaligus perayaan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dua warga saling memukul menggunakan daun langsat saat tradisi grudug langsat pada Hari Raya Galungan di lingkungan Langsat, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu, 25 September 2024. Tradisi perang dengan bersenjata daun langsat tersebut digelar sebagai simbol kerukunan umat sekaligus perayaan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

25 September 2024 00:00 WIB

Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu, 25 September 2024. Ratusan perempuan Bali di desa tersebut setiap Hari Raya Galungan menggelar tradisi berjalan beriringan dengan menjunjung sesajen dan mengenakan kebaya dan kain yang seragam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu, 25 September 2024. Ratusan perempuan Bali di desa tersebut setiap Hari Raya Galungan menggelar tradisi berjalan beriringan dengan menjunjung sesajen dan mengenakan kebaya dan kain yang seragam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

25 September 2024 00:00 WIB

Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu, 25 September 2024. Ratusan perempuan Bali di desa tersebut setiap Hari Raya Galungan menggelar tradisi berjalan beriringan dengan menjunjung sesajen dan mengenakan kebaya dan kain yang seragam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu, 25 September 2024. Ratusan perempuan Bali di desa tersebut setiap Hari Raya Galungan menggelar tradisi berjalan beriringan dengan menjunjung sesajen dan mengenakan kebaya dan kain yang seragam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

25 September 2024 00:00 WIB

Umat Hindu menghaturkan sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu, 25 September 2024. Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu sebagai hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura yang ada di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Umat Hindu menghaturkan sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu, 25 September 2024. Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu sebagai hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura yang ada di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

25 September 2024 00:00 WIB

Pemuka agama Hindu memercikkan air suci saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu, 25 September 2024. Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu sebagai hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura yang ada di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pemuka agama Hindu memercikkan air suci saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu, 25 September 2024. Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu sebagai hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura yang ada di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

25 September 2024 00:00 WIB