Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penemuan Kuburan Massal Korban Somalia Berusia 30 Tahun

Kerangka mayat yang dikuburkan secara massal di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso
Kerangka mayat yang dikuburkan secara massal di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB

Ketua Komisi Kejahatan Perang Somaliland Kadar Ahmed (kiri), mengawasi anggota Peru Forensik Antropologi Tim saat mereka bekerja untuk mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Puluhan ribu kerangka mungkin terletak di kuburan massal di sini, di tepi utara Somalia, di mana banyak ingin melihat keadilan menang, bahkan jika ditunda. AP/Jason Straziuso
Ketua Komisi Kejahatan Perang Somaliland Kadar Ahmed (kiri), mengawasi anggota Peru Forensik Antropologi Tim saat mereka bekerja untuk mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Puluhan ribu kerangka mungkin terletak di kuburan massal di sini, di tepi utara Somalia, di mana banyak ingin melihat keadilan menang, bahkan jika ditunda. AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB

Anggota Tim Antropologi Forensik Peru bekerja mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso
Anggota Tim Antropologi Forensik Peru bekerja mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB

Volunteer Amber Barton, dari San Francisco, bekerja dengan rekan-rekannya dari Tim Antropologi Forensik Peru untuk mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). AP/Jason Straziuso
Volunteer Amber Barton, dari San Francisco, bekerja dengan rekan-rekannya dari Tim Antropologi Forensik Peru untuk mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland (18/2). AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB

Seorang volunteer Amber Barton, dari San Francisco, mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa (18/2). Puluhan ribu kerangka mungkin terletak di kuburan massal di sini, di tepi utara Somalia, di mana banyak ingin melihat keadilan menang, bahkan jika ditunda. AP/Jason Straziuso
Seorang volunteer Amber Barton, dari San Francisco, mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa (18/2). Puluhan ribu kerangka mungkin terletak di kuburan massal di sini, di tepi utara Somalia, di mana banyak ingin melihat keadilan menang, bahkan jika ditunda. AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB

Anggota Tim Antropologi Forensik Peru mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso
Anggota Tim Antropologi Forensik Peru mengungkap mayat dikuburkan di sebuah kuburan massal di Hargeisa, Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia (18/2). Seorang relawan Amerika mengungkapkan tulang korban Somalia dimakamkan di sebuah kuburan massal sekitar 30 tahun yang lalu. AP/Jason Straziuso

7 Maret 2014 00:00 WIB