Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Gagal dalam Memberantas Opium

Pendeta Labya Brang Aung, kepala rehabilitasi narkoba (kanan), melakukan olahraga bersama dengan pecandu narkoba yang baru terdaftar di sebuah pusat rehabilitasi narkoba yang dijalankan oleh Baptist Community Kachin di Nampatka, Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). AP/Gemunu Amarasinghe
Pendeta Labya Brang Aung, kepala rehabilitasi narkoba (kanan), melakukan olahraga bersama dengan pecandu narkoba yang baru terdaftar di sebuah pusat rehabilitasi narkoba yang dijalankan oleh Baptist Community Kachin di Nampatka, Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). AP/Gemunu Amarasinghe

17 Maret 2014 00:00 WIB

Sejumlah pecandu narkoba muda menonton televisi di sebuah pusat rehabilitasi narkoba yang dijalankan oleh Baptist Community Kachin di Nampatka Village, Northern Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). Banyak warga mengatakan mereka muak melihat komunitas mereka dicabik-cabik oleh obat-obatan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Sejumlah pecandu narkoba muda menonton televisi di sebuah pusat rehabilitasi narkoba yang dijalankan oleh Baptist Community Kachin di Nampatka Village, Northern Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). Banyak warga mengatakan mereka muak melihat komunitas mereka dicabik-cabik oleh obat-obatan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

17 Maret 2014 00:00 WIB

Daw Li, berdiri di antara makam dua dari anak-anaknya, posisi karangan bunga kering di anak sulungnya makam Lasham Brang Seng dalam Nampatka kuburan desa, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). Kedua anak laki-laki meninggal karena overdosis heroin. AP/Gemunu Amarasinghe
Daw Li, berdiri di antara makam dua dari anak-anaknya, posisi karangan bunga kering di anak sulungnya makam Lasham Brang Seng dalam Nampatka kuburan desa, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (28/3). Kedua anak laki-laki meninggal karena overdosis heroin. AP/Gemunu Amarasinghe

17 Maret 2014 00:00 WIB

Sejumlah pecandu dikelilingi oleh jarum suntik yang dibuang di sebuah pemakaman di desa Nampatka, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (28/1). Beberapa pecandu bersandar pada batu nisan putih, melempar jarum suntik. Ap/Gemunu Amarasinghe
Sejumlah pecandu dikelilingi oleh jarum suntik yang dibuang di sebuah pemakaman di desa Nampatka, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (28/1). Beberapa pecandu bersandar pada batu nisan putih, melempar jarum suntik. Ap/Gemunu Amarasinghe

17 Maret 2014 00:00 WIB

Seorang pecandu bersandar pada batu nisan putih seperti dia menembak heroin di sebuah pemakaman di desa Nampatka, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (281). Lebih dari 100 pecandu heroin dan opium turun di kuburan setiap pagi. AP/Gemunu Amarasinghe
Seorang pecandu bersandar pada batu nisan putih seperti dia menembak heroin di sebuah pemakaman di desa Nampatka, timur laut Negara Bagian Shan, Myanmar (281). Lebih dari 100 pecandu heroin dan opium turun di kuburan setiap pagi. AP/Gemunu Amarasinghe

17 Maret 2014 00:00 WIB

Seorang warga berjalan di ladang bunga poppy berkembang di Negara Bagian Shan, Myanmar (27/1). Myanmar adalah produsen terbesar di dunia opium, bahan utama dalam heroin, hingga tahun 2002. AP/Gemunu Amarasinghe
Seorang warga berjalan di ladang bunga poppy berkembang di Negara Bagian Shan, Myanmar (27/1). Myanmar adalah produsen terbesar di dunia opium, bahan utama dalam heroin, hingga tahun 2002. AP/Gemunu Amarasinghe

17 Maret 2014 00:00 WIB