Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KRI Banda Aceh, Perannya dalam Pencarian Korban QZ8501,

Helikopter TNI-AL mengevakuasi jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 dari KRI Banda Aceh ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 3 Januari 2015. KRI Banda Aceh sangat diandalkan dalam pencarian korban QZ8501. REUTERS/Adek Berry/Pool
Helikopter TNI-AL mengevakuasi jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 dari KRI Banda Aceh ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 3 Januari 2015. KRI Banda Aceh sangat diandalkan dalam pencarian korban QZ8501. REUTERS/Adek Berry/Pool

5 Januari 2015 00:00 WIB

Kantong jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di dek KRI Banda Aceh, 3 Januari 2015. Jenazah tersebut dievakuasi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah,   menggunakan helikopter TNI AL. TEMPO/Dian Triyuli
Kantong jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di dek KRI Banda Aceh, 3 Januari 2015. Jenazah tersebut dievakuasi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menggunakan helikopter TNI AL. TEMPO/Dian Triyuli

5 Januari 2015 00:00 WIB

Kantong jenazah penumpang AirAsia QZ 8501 diangkat ke KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, 2 januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli
Kantong jenazah penumpang AirAsia QZ 8501 diangkat ke KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, 2 januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli

5 Januari 2015 00:00 WIB

KRI Banda Aceh saat pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 3 Januari 2015. Kapal buatan PT PAL tahun 2011 ini menjadi koordinator pencarian, karena memiliki landasan helikopter yang cukup luas untuk evakuasi korban ke Pangkalan Bun. Dewi Nurcahyani/Anadolu Agency/Getty Images
KRI Banda Aceh saat pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 3 Januari 2015. Kapal buatan PT PAL tahun 2011 ini menjadi koordinator pencarian, karena memiliki landasan helikopter yang cukup luas untuk evakuasi korban ke Pangkalan Bun. Dewi Nurcahyani/Anadolu Agency/Getty Images

5 Januari 2015 00:00 WIB

Sejumlah penyelam merapat ke KRI Banda Aceh saat pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 4 Januari 2015.  47 penyelam dari berbagai satuan TNI-AL bergabung untuk mencari korban QZ8501. REUTERS/Beawiharta
Sejumlah penyelam merapat ke KRI Banda Aceh saat pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 4 Januari 2015. 47 penyelam dari berbagai satuan TNI-AL bergabung untuk mencari korban QZ8501. REUTERS/Beawiharta

5 Januari 2015 00:00 WIB

Tim penyelamat memandang KRI Banda Aceh di tengah cuaca buruk, pada saat pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di Laut Jawa,  4 Januari 2015. REUTERS/Beawiharta
Tim penyelamat memandang KRI Banda Aceh di tengah cuaca buruk, pada saat pencarian korban jatuhnya AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, 4 Januari 2015. REUTERS/Beawiharta

5 Januari 2015 00:00 WIB