Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelainan, Dua Pria Ini Tidak Bisa Kena Matahari

Kembar bersaudara asal Prancis, Vincent (kanan) dan Thomas Seris berbelanja di sebuah toko di Bordeaux, Prancis, 12 November 2014. Mereka lahir dengan kelainan Xeroderma Pigmentosum (XP), sehingga tidak dapat terpapar matahari dan sinar UV-nya.  REUTERS/Regis Duvignau
Kembar bersaudara asal Prancis, Vincent (kanan) dan Thomas Seris berbelanja di sebuah toko di Bordeaux, Prancis, 12 November 2014. Mereka lahir dengan kelainan Xeroderma Pigmentosum (XP), sehingga tidak dapat terpapar matahari dan sinar UV-nya. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB

Thomas and Vincent Seris (kiri) menaiki tram di Bordeaux, Prancis, 12 November 2014. Jika mereka terpapar sinar matahari, dikhawatirkan dapat memicu kanker dewasa sebelum waktunya karena kelainan genetik resesif autosomal perbaikan DNA. REUTERS/Regis Duvignau
Thomas and Vincent Seris (kiri) menaiki tram di Bordeaux, Prancis, 12 November 2014. Jika mereka terpapar sinar matahari, dikhawatirkan dapat memicu kanker dewasa sebelum waktunya karena kelainan genetik resesif autosomal perbaikan DNA. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB

Vincent Seris memegang perlengkapan untuk mengukur tingkat cahaya ultraviolet di Bordeaux, 12 November 2014. Kelainan genetik yang disebut juga Anak-anak malam hari (Les Enfants de la Lune) ini menimpa 70-80 orang di Prancis. REUTERS/Regis Duvignau
Vincent Seris memegang perlengkapan untuk mengukur tingkat cahaya ultraviolet di Bordeaux, 12 November 2014. Kelainan genetik yang disebut juga Anak-anak malam hari (Les Enfants de la Lune) ini menimpa 70-80 orang di Prancis. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB

Thomas and Vincent Seris (kiri) berpose dengan topeng mereka di Bordeaux, 12 November 2014. Mereka menguji coba topeng baru hasil penelitian sejumlah RS di Prancis selama setahun terakhir.  REUTERS/Regis Duvignau
Thomas and Vincent Seris (kiri) berpose dengan topeng mereka di Bordeaux, 12 November 2014. Mereka menguji coba topeng baru hasil penelitian sejumlah RS di Prancis selama setahun terakhir. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB

Thomas (kanan) dan Vincent Seris berpose tanpa masker dan sarung tangan mereka saat malam hari di Bordeaux, 12 Desember 2014.  REUTERS/Regis Duvignau
Thomas (kanan) dan Vincent Seris berpose tanpa masker dan sarung tangan mereka saat malam hari di Bordeaux, 12 Desember 2014. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB

Masker pelindung berventilasi dan sarung tangan yang digunakan duo kembar, Vincent dan Thomas Seris yang mengalami kelainan Xeroderma Pigmentosum di Bordeaux, 12  November 2014. REUTERS/Regis Duvignau
Masker pelindung berventilasi dan sarung tangan yang digunakan duo kembar, Vincent dan Thomas Seris yang mengalami kelainan Xeroderma Pigmentosum di Bordeaux, 12 November 2014. REUTERS/Regis Duvignau

31 Januari 2015 00:00 WIB