Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suku Inca Korban Bahaya Gas Rumah Kaca

Machu Picchu, peninggalan suku Inca, dibangun sekitar tahun 1450. Sejumlah ahli melakukan penelitian terhadap sepotong es yang terbentuk 1.200 tahun lalu. Lapis demi lapis diteliti, dan pada lapisan tahun 1480, era kerajaan Inca sedang jaya, ditemukan lonjakan bismuth, unsur kimia hasil produksi penyulingan perak. Matthias Schickhofer/ASAblanca via Getty Images
Machu Picchu, peninggalan suku Inca, dibangun sekitar tahun 1450. Sejumlah ahli melakukan penelitian terhadap sepotong es yang terbentuk 1.200 tahun lalu. Lapis demi lapis diteliti, dan pada lapisan tahun 1480, era kerajaan Inca sedang jaya, ditemukan lonjakan bismuth, unsur kimia hasil produksi penyulingan perak. Matthias Schickhofer/ASAblanca via Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Lukisan tambang perak di Potosi, Bolivia, pada abad 18. Peneliti menemukan jejak beberapa logam meningkat pada lapisan tahun 154O, awal penjajahan Spanyol di Amerika Selatan. Inilah bukti awal gas rumah kaca yang dihasilkan manusia dalam skala besar. Photo12/UIG via Getty Images
Lukisan tambang perak di Potosi, Bolivia, pada abad 18. Peneliti menemukan jejak beberapa logam meningkat pada lapisan tahun 154O, awal penjajahan Spanyol di Amerika Selatan. Inilah bukti awal gas rumah kaca yang dihasilkan manusia dalam skala besar. Photo12/UIG via Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Spanyol, yang menaklukan Bolivia, memaksa suku Inca bekerja di pertambangan perak di puncak Gunung Potosi.  Pada 1572, Spanyol memperkenalkan teknologi baru untuk meningkatkan produksi. Teknologi ini menimbulkan debu dan asap ke awan sehingga pegunungan Andes memiliki kandungan gas rumah kaca yang cukup tebal. AP
Spanyol, yang menaklukan Bolivia, memaksa suku Inca bekerja di pertambangan perak di puncak Gunung Potosi. Pada 1572, Spanyol memperkenalkan teknologi baru untuk meningkatkan produksi. Teknologi ini menimbulkan debu dan asap ke awan sehingga pegunungan Andes memiliki kandungan gas rumah kaca yang cukup tebal. AP

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pertambangan perak, tin, dan zinc, di Potosi, Bolivia, Mei 2010. Angin membawa debu timbal hingga 500 mil ke Quelccaya, arah barat laut Peru, dan terkubur dalam es selama ratusan tahun, sampai peneliti Ohio menemukannya di 2003. Lisa Wiltse/Bloomberg via Getty Images
Pertambangan perak, tin, dan zinc, di Potosi, Bolivia, Mei 2010. Angin membawa debu timbal hingga 500 mil ke Quelccaya, arah barat laut Peru, dan terkubur dalam es selama ratusan tahun, sampai peneliti Ohio menemukannya di 2003. Lisa Wiltse/Bloomberg via Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pekerja tambang di Potosi, Bolivia, September 2010.  Paolo Gabrielli, peneliti dari Universitas Ohio, menyebutkan bahwa bukti tersebut memperlihatkan bahaya revolusi industri terhadapa lingkungan dan sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu AIZAR RALDES/AFP/Getty Images
Pekerja tambang di Potosi, Bolivia, September 2010. Paolo Gabrielli, peneliti dari Universitas Ohio, menyebutkan bahwa bukti tersebut memperlihatkan bahaya revolusi industri terhadapa lingkungan dan sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu AIZAR RALDES/AFP/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pekerja tambang di Potosi, Bolivia, Mei 2010.  Lonnie Thompson, ahli paleokilatologi dari Universitas Ohio, mengatakan bahwa penelitian ini membantu manusia meneliti polusi di atmosfer saat ini. Lisa Wiltse/Bloomberg via Getty Images
Pekerja tambang di Potosi, Bolivia, Mei 2010. Lonnie Thompson, ahli paleokilatologi dari Universitas Ohio, mengatakan bahwa penelitian ini membantu manusia meneliti polusi di atmosfer saat ini. Lisa Wiltse/Bloomberg via Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB