Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun ini Hasilkan Rokok Paling Mahal di Dunia

Sebuah cerutu memiliki rasa yang baik atau tidak, bergantung kepada sang peracik. Cerutu terdiri dari filler, binder dan wrapper, biasanya bagian tersebut yang menjadi fokus utama sang peracik, karena dapat memunculkan rasa dan aroma yang nikmat, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Sebuah cerutu memiliki rasa yang baik atau tidak, bergantung kepada sang peracik. Cerutu terdiri dari filler, binder dan wrapper, biasanya bagian tersebut yang menjadi fokus utama sang peracik, karena dapat memunculkan rasa dan aroma yang nikmat, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Seorang anak memandangi ladang tembakau di Vinales, Kuba. Christoper Colombus  orang pertama yang menemukan cerutu di Amerika, saat itu digunakan oleh para suku Indian, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Seorang anak memandangi ladang tembakau di Vinales, Kuba. Christoper Colombus orang pertama yang menemukan cerutu di Amerika, saat itu digunakan oleh para suku Indian, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Daun tembakau yang baru dipanen digantung di dalam rumah perkebunan, Padron serie 1962 merupakan cerutu paling mahal sedunia. Dengan harga 348.800 Rupiah,  berisi 8 batang cerutu, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Daun tembakau yang baru dipanen digantung di dalam rumah perkebunan, Padron serie 1962 merupakan cerutu paling mahal sedunia. Dengan harga 348.800 Rupiah, berisi 8 batang cerutu, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Sebuah gulungan yang berisi tembakau segar, diletakan seorang pekerja di atas meja. Pasar cerutu Kuba di Amerika senilai 13 juta dollar, permintaan akan cerutu Kuba begitu besar di Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Sebuah gulungan yang berisi tembakau segar, diletakan seorang pekerja di atas meja. Pasar cerutu Kuba di Amerika senilai 13 juta dollar, permintaan akan cerutu Kuba begitu besar di Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pekerja sedang memanen daun tembakau, cerutu Kuba masih menjadi komoditas mahal di Amerika bahkan di dunia. Cerutu menjadi mahal akibat pelarangan ekspor barang yang berasal dari Kuba, oleh Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Pekerja sedang memanen daun tembakau, cerutu Kuba masih menjadi komoditas mahal di Amerika bahkan di dunia. Cerutu menjadi mahal akibat pelarangan ekspor barang yang berasal dari Kuba, oleh Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Seorang pekerja sedang berjalan di ladang tembakau, Vinales, Kuba. Setelah pemerintah Amerika membuka kembali perdagangan dan wisata ke Kuba, namun cerutu masih menjadi barang ilegal di Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images
Seorang pekerja sedang berjalan di ladang tembakau, Vinales, Kuba. Setelah pemerintah Amerika membuka kembali perdagangan dan wisata ke Kuba, namun cerutu masih menjadi barang ilegal di Amerika, 27 Januari 2015. Dado Galdieri/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB