Potret Kehidupan Minoritas Kristen di Pakistan

Editor

Kamis, 12 Februari 2015 16:27 WIB

Pengantin Dunya Yacob (24 tahun) dan pasangannya Indriaz Liaqat (27), menjalani upacara pernikahan di koloni kumuh minoritas Kristen di Islamabad, Pakistan, 7 Februari 2015. Dunya pernah bermimpi menikah dengan baju indah di sebuah pesta besar di masa kecilnya. AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB

Dunya Yacob, digendong sepupunya menuju rumah mempelai pria di koloni kumuh minoritas Kristen di pinggiran Islamabad, Pakistan, 7 Februari 2015. Koloni ini dihuni umat Kristen yang pernah tinggal di ibukota, tapi lari dari serangkaian serangan . AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB

Shanaz Rafiq (kanan), dan suaminya, Rashid Rafiq, berdiri menghadap pastor pada pembaptisan putranya di gereja Salvation Army Church di Rawalpindi, Pakistan, 8 Februari 2015. Islam merupakan agama negara di Pakistan dengan 95 persen dari 180 juta warganya merupakan Muslim. AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB

Bayi bernama Ashber merayakan hari pembaptisannya bersama kerabat di Rawalpindi, Pakistan, 1 Februari 2015. Umat Kristen menghadapi diskriminasi dan mencari nafkah dari pekerjaan bergaji rendah. Namun, mereka telah mengukir hidup mereka sendiri di negara yang hampir setiap hari menghadapi serangan ekstrimis Islam. AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB

Shanaz Rafiq (28 tahun) menggendong putranya, Ashber, yang baru menjalani pembaptisan di Rawalpindi, Pakistan, 1 Februari 2015. Hampir setiap hari, umat Kristen terancam oleh serangan ekstrimis Islam. AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB

Umat Kristen Pakistan yang mengalami buta huruf mengikuti kelas kelas baca-tulis diajarkan oleh seorang pendeta dan relawan di sebuah gereja darurat di permukiman kumuh di pinggiran Islamabad, Pakistan, 6 Februari 2015. AP/Muhammed Muheisen

12 Februari 2015 00:00 WIB