Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geliat Kehidupan di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Personel Satuan Tugas Pengaman Perbatsan RI-PNG Yonif 323/Raider Kostrad melakukan pemeriksaan identitas diri terhadap pembeli dari masyakarat Papua Nugini yang akan menuju pasar di Skouw, Jayapura, Perbatasan RI-PNG, 22 September 2015. Hari pasar dibuka setiap Selasa dan Kamis. ANTARA/Indrayadi TH
Personel Satuan Tugas Pengaman Perbatsan RI-PNG Yonif 323/Raider Kostrad melakukan pemeriksaan identitas diri terhadap pembeli dari masyakarat Papua Nugini yang akan menuju pasar di Skouw, Jayapura, Perbatasan RI-PNG, 22 September 2015. Hari pasar dibuka setiap Selasa dan Kamis. ANTARA/Indrayadi TH

22 September 2015 00:00 WIB

Aparat TNI AD Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 323/Darma Putra (DP) Raider berjaga-jaga di pos masuk perbatasan RI-PNG, Skouw, Kota Jayapura, Papua, 17 September 2015. ANTARA/Indrayadi TH
Aparat TNI AD Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 323/Darma Putra (DP) Raider berjaga-jaga di pos masuk perbatasan RI-PNG, Skouw, Kota Jayapura, Papua, 17 September 2015. ANTARA/Indrayadi TH

22 September 2015 00:00 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ mendata warga negara Papua Nugini yang berkunjung ke Indonesia melalui kawasan perbatasan Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran seperti perdagangan barang terlarang. ANTARA/Andika Wahyu
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ mendata warga negara Papua Nugini yang berkunjung ke Indonesia melalui kawasan perbatasan Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran seperti perdagangan barang terlarang. ANTARA/Andika Wahyu

22 September 2015 00:00 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ bekerja sama dengan warga membersihkan gereja di kawasan perbatasan Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Selain bertugas mengamankan perbatasan, pasukan TNI di kawasan tersebut juga melakukan bakti sosial dengan masyarakat sekitar guna menjalin kebersamaan. ANTARA/Andika Wahyu
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ bekerja sama dengan warga membersihkan gereja di kawasan perbatasan Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Selain bertugas mengamankan perbatasan, pasukan TNI di kawasan tersebut juga melakukan bakti sosial dengan masyarakat sekitar guna menjalin kebersamaan. ANTARA/Andika Wahyu

22 September 2015 00:00 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Prada D. Rames mengajar matematika di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Prada D. Rames mengajar matematika di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu

22 September 2015 00:00 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Pratu R. Sehite mengajar saat sesi luar ruang kelas di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Pratu R. Sehite mengajar saat sesi luar ruang kelas di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu

22 September 2015 00:00 WIB