Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nukak Maku, Suku Nomaden yang Hampir Punah di Kolombia

Seorang bocah suku Indian Nukak Maku beristirahat di atas hammock di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Sejak 2005,  suku nomaden asli Kolombia ini hidup terusir dari hutannya oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia.  REUTERS/John Vizcaino
Seorang bocah suku Indian Nukak Maku beristirahat di atas hammock di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Sejak 2005, suku nomaden asli Kolombia ini hidup terusir dari hutannya oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB

Wanita dan anak-anak dari suku Nukak Maku berkumpul di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Selain kehilangan tanahnya, suku ini tidak dapat lagi mempertahankan budaya dan cara hidupnya yang sudah turun-temurun.  REUTERS/John Vizcaino
Wanita dan anak-anak dari suku Nukak Maku berkumpul di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Selain kehilangan tanahnya, suku ini tidak dapat lagi mempertahankan budaya dan cara hidupnya yang sudah turun-temurun. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB

Seorang bocah suku Nukak Maku berpose di lapangan bola di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Suku beranggota sekitar 500 orang ini merupakan salah satu dari 34 suku terancam punah di Kolombia. REUTERS/John Vizcaino
Seorang bocah suku Nukak Maku berpose di lapangan bola di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Suku beranggota sekitar 500 orang ini merupakan salah satu dari 34 suku terancam punah di Kolombia. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB

Seorang pria suku Nukak Maku menganyam dengan bantuan kakinya di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Saat ini puluhan anggota suku ini hidup di kamp dengan bantuan lahan pertanian dari pemerintah. REUTERS/John Vizcaino
Seorang pria suku Nukak Maku menganyam dengan bantuan kakinya di kamp pengungsi Agua Bonita, Kolombia, 3 September 2015. Saat ini puluhan anggota suku ini hidup di kamp dengan bantuan lahan pertanian dari pemerintah. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB

Seorang bocah suku Nukak Maku terlihat bertelanjang kaki di jalanan San Jose del Guaviare, Kolombia, 4  September 2015. Hidup di tengah peradaban membawa masalah kesehatan mental bagi anggota suku ini yang merasa tidak berdaya dan putus dari lahan spiritualnya. REUTERS/John Vizcaino
Seorang bocah suku Nukak Maku terlihat bertelanjang kaki di jalanan San Jose del Guaviare, Kolombia, 4 September 2015. Hidup di tengah peradaban membawa masalah kesehatan mental bagi anggota suku ini yang merasa tidak berdaya dan putus dari lahan spiritualnya. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB

Wanita suku Nukak Maku menggendong bayinya di sebuah taman di San Jose del Guaviare, Kolombia, 4  September 2015. Meski tetua suku ini ingin kembali ke hutan, para pemudanya yang besar di kota tidak tahu cara hidup di hutan lagi. REUTERS/John Vizcaino
Wanita suku Nukak Maku menggendong bayinya di sebuah taman di San Jose del Guaviare, Kolombia, 4 September 2015. Meski tetua suku ini ingin kembali ke hutan, para pemudanya yang besar di kota tidak tahu cara hidup di hutan lagi. REUTERS/John Vizcaino

30 September 2015 00:00 WIB