Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geliat Kehidupan di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste menurunkan logistik di Pos perbatasan Mahen di desa Baudaok, Lasiolat, Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 Oktober 2015. Terdapat 20 Pos perbatasan Indonesia-Timor Leste di sektor timur yang dijaga oleh 13-15 personel disetiap pos. ANTARA/Prasetyo Utomo
Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste menurunkan logistik di Pos perbatasan Mahen di desa Baudaok, Lasiolat, Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 Oktober 2015. Terdapat 20 Pos perbatasan Indonesia-Timor Leste di sektor timur yang dijaga oleh 13-15 personel disetiap pos. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB

Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Lettu Tasliem mengajar murid SDN Fatuloro, Raihat, Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 Oktober 2015. Selain melaksanakan tugas pengamanan perbatasan, anggota TNI juga membantu masyarakat memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan. ANTARA/Prasetyo Utomo
Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Lettu Tasliem mengajar murid SDN Fatuloro, Raihat, Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 Oktober 2015. Selain melaksanakan tugas pengamanan perbatasan, anggota TNI juga membantu masyarakat memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB

Warga Timor Leste saat berbelanja di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Warga Timor Leste yang tinggal di perbatasan lebih memilih berbelanja di Indonesia karena letaknya lebih dekat dan harga yang lebih murah. ANTARA/Prasetyo Utomo
Warga Timor Leste saat berbelanja di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Warga Timor Leste yang tinggal di perbatasan lebih memilih berbelanja di Indonesia karena letaknya lebih dekat dan harga yang lebih murah. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB

Warga bertransaksi menggunakan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Kawasan perbatasan dengan Timor Leste dari barat sampai utara, dari Motaain sampai Motamasin menjadi prioritas pembangunan. ANTARA/Prasetyo Utomo
Warga bertransaksi menggunakan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Kawasan perbatasan dengan Timor Leste dari barat sampai utara, dari Motaain sampai Motamasin menjadi prioritas pembangunan. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB

Warga Timor Leste berbelanja pakaian di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Pemerintah menyiapkan dana Rp 2,2 Triliun untuk membangun wilayah perbatasan dengan Timor Leste. ANTARA/Prasetyo Utomo
Warga Timor Leste berbelanja pakaian di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Pemerintah menyiapkan dana Rp 2,2 Triliun untuk membangun wilayah perbatasan dengan Timor Leste. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB

Warga Timor Leste memilih sandal dan sepatu di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Warga Timor Leste yang tinggal di perbatasan lebih memilih berbelanja di Indonesia karena letaknya lebih dekat dan harga yang lebih murah. ANTARA/Prasetyo Utomo
Warga Timor Leste memilih sandal dan sepatu di pasar Mahuitas, Lamaknen, Nusa Tenggara Timur, 12 Oktober 2015. Warga Timor Leste yang tinggal di perbatasan lebih memilih berbelanja di Indonesia karena letaknya lebih dekat dan harga yang lebih murah. ANTARA/Prasetyo Utomo

12 Oktober 2015 00:00 WIB