Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Polisario Siap Perjuangkan Kembali Demokratik Arab Sahrawi

Pasukan terdepan Polisario menggunakan truk dengan sejata anti-pesawat saat melakukan patroli di Bir Lahlou, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/Zohra Bensemra
Pasukan terdepan Polisario menggunakan truk dengan sejata anti-pesawat saat melakukan patroli di Bir Lahlou, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB

Seorang pasukan Polisario duduk diatas batu saat berjaga-jaga di barisan depan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/Zohra Bensemra
Seorang pasukan Polisario duduk diatas batu saat berjaga-jaga di barisan depan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB

Hamuya Khalil, pasukan Polisario berdiri diatas kendaraan militer saat berjaga-jaga di barisan terdepan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/ Zohra Bensemra
Hamuya Khalil, pasukan Polisario berdiri diatas kendaraan militer saat berjaga-jaga di barisan terdepan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. REUTERS/ Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB

Sidi Ahmed Brahim, pasukan yang tergabung dengan front Polisario berbicara dengan wartawan Reuters saat berada di baris terdepan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Polisario menyatakan dirinya sebagai Demokratik Arab Sahrawi. RUTERS/Zohra Bensemra
Sidi Ahmed Brahim, pasukan yang tergabung dengan front Polisario berbicara dengan wartawan Reuters saat berada di baris terdepan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Polisario menyatakan dirinya sebagai Demokratik Arab Sahrawi. RUTERS/Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB

Komandan Sektor kedua Sidi Waghal (ketiga kiri), berbicara dengan pasukannya saat berada di pangkalan militer di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Front Polisario kembali berupaya untuk memerdekakan Sahara, setelah genjatan senjata pada 1991 dengan Maroko. REUTERS/Zohra Bensemra
Komandan Sektor kedua Sidi Waghal (ketiga kiri), berbicara dengan pasukannya saat berada di pangkalan militer di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Front Polisario kembali berupaya untuk memerdekakan Sahara, setelah genjatan senjata pada 1991 dengan Maroko. REUTERS/Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB

Sidi Brahim Mohamed Embarek, berbicara dengan wartawan Reuters diatas bangkai pesawat Maroko F-5, yang ditembak jatuh oleh Polisario pada peperatanga tahun 1991 di barat Sahara, Tifariti, 9 September 2016. Ketegangan di gurun Sahara kembali mencuat setelah munculnya Pasukan Sahrawi. REUTERS/ Zohra Bensemra
Sidi Brahim Mohamed Embarek, berbicara dengan wartawan Reuters diatas bangkai pesawat Maroko F-5, yang ditembak jatuh oleh Polisario pada peperatanga tahun 1991 di barat Sahara, Tifariti, 9 September 2016. Ketegangan di gurun Sahara kembali mencuat setelah munculnya Pasukan Sahrawi. REUTERS/ Zohra Bensemra

4 November 2016 00:00 WIB