Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adama Barrow, Presiden Gambia Penuh Warna dan Tragis

Presiden Gambia Adama Barrow menyapa warga usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Adama Barrow memenangkan pemilu pada Desember 2016 lalu mengalahkan Presiden Yahya Jammeh. REUTERS
Presiden Gambia Adama Barrow menyapa warga usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Adama Barrow memenangkan pemilu pada Desember 2016 lalu mengalahkan Presiden Yahya Jammeh. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB

Warga menyambt gembira datangnya Presiden Gambia yang baru, Adama Barrow usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Adama Barrow berhasil kalahkan Presiden Yahya Jammeh yang telah memimpin Gambia selama 22 tahun. REUTERS
Warga menyambt gembira datangnya Presiden Gambia yang baru, Adama Barrow usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Adama Barrow berhasil kalahkan Presiden Yahya Jammeh yang telah memimpin Gambia selama 22 tahun. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB

Presiden baru Gambia, Adama Barrow menyapa warga usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Sebelum terjun ke dunia politik, Barrow adalah seorang pengusaha properti dan pernah menjadi karyawan sebuah agen perumahan terbesar di Gambia. REUTERS
Presiden baru Gambia, Adama Barrow menyapa warga usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Sebelum terjun ke dunia politik, Barrow adalah seorang pengusaha properti dan pernah menjadi karyawan sebuah agen perumahan terbesar di Gambia. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB

Presiden baru Gambia, Adama Barrow dikawal oleh sejumlah petugas usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Kemenangan Barrow di pemilu Desember 2016 lalu menimbulkan kritis politik di Gambia, yang memaksa Barrow kabur ke Senegal guna menyelamatkan diri. REUTERS
Presiden baru Gambia, Adama Barrow dikawal oleh sejumlah petugas usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Kemenangan Barrow di pemilu Desember 2016 lalu menimbulkan kritis politik di Gambia, yang memaksa Barrow kabur ke Senegal guna menyelamatkan diri. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB

Presiden baru Gambia, Adama Barrow dikawal oleh sejumlah petugas usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Barrow diambil sumpahnya sebagai presiden di Senegal pada  19 Januari 2017, menyusul ancaman militer dari sejumlah negara blok regional Afrika melakukan intervensi jika Jammeh tidak menyerahkan kekuasaan. REUTERS
Presiden baru Gambia, Adama Barrow dikawal oleh sejumlah petugas usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Barrow diambil sumpahnya sebagai presiden di Senegal pada 19 Januari 2017, menyusul ancaman militer dari sejumlah negara blok regional Afrika melakukan intervensi jika Jammeh tidak menyerahkan kekuasaan. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB

Warga merayakan kembalinya Presiden baru Gambia, Adama Barrow usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Presiden baru Gambia yang taat agama Islam ini, pernah tinggal di Inggris pada awal 2000-an, bekerja sebagai seorang satpam di sebuah perusahaan di utara London. REUTERS
Warga merayakan kembalinya Presiden baru Gambia, Adama Barrow usai dilantik di Kedutaan Gambia di negara tetangga Senegal, di Banjul, Gambia, 26 Januari 2017. Presiden baru Gambia yang taat agama Islam ini, pernah tinggal di Inggris pada awal 2000-an, bekerja sebagai seorang satpam di sebuah perusahaan di utara London. REUTERS

27 Januari 2017 00:00 WIB