Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Warga Laos Masih Dinyatakan Hilang Akibat Bendungan Jebol

Warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. Sebanyak 19 orang tewas dan juga menyebabkan lebih dari 6.600 orang kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini. (Attapeu Today via AP)
Warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Sebanyak 19 orang tewas dan juga menyebabkan lebih dari 6.600 orang kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini. (Attapeu Today via AP)

26 Juli 2018 00:00 WIB

Warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. Jebolnya bendungan PLTA tersebut telah melepaskan air hingga sebanyak 5 miliar meter kubik.  ABC Laos News/Handout via REUTERS
Warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Jebolnya bendungan PLTA tersebut telah melepaskan air hingga sebanyak 5 miliar meter kubik. ABC Laos News/Handout via REUTERS

26 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. Tingginya level air yang mencapai atap bangunan di sekitar bangunan turut mempersulit proses evakuasi. (Attapeu Today via AP)
Seorang warga berada dalam atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Tingginya level air yang mencapai atap bangunan di sekitar bangunan turut mempersulit proses evakuasi. (Attapeu Today via AP)

26 Juli 2018 00:00 WIB

Sejumlah warga menggunakan perahu saat dievakuasi saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. Perusahaan pembangun bendungan menyatakan rusaknya bendungan tersebut akibat hujan lebat dan banjir. (Attapeu TV via AP)
Sejumlah warga menggunakan perahu saat dievakuasi saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Perusahaan pembangun bendungan menyatakan rusaknya bendungan tersebut akibat hujan lebat dan banjir. (Attapeu TV via AP)

26 Juli 2018 00:00 WIB

Warga menerobos banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. Bendungan PLTA yang ambruk diharapkan mulai beroperasi pada 2019, dan dapat mengekspor 90 persen listrik ke Thailand. ATTAPEU TODAY/ via REUTERS
Warga menerobos banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Bendungan PLTA yang ambruk diharapkan mulai beroperasi pada 2019, dan dapat mengekspor 90 persen listrik ke Thailand. ATTAPEU TODAY/ via REUTERS

26 Juli 2018 00:00 WIB

Warga menggunakan perahu saat dievakuasi dari banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA)  di selatan Laos,  24 Juli 2018. REUTERS/Stringer
Warga menggunakan perahu saat dievakuasi dari banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. REUTERS/Stringer

26 Juli 2018 00:00 WIB