Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abdul Aziz, Sosok Heroik Saat Penembakan Masjid di Selandia Baru

Abdul Aziz berpose ditengah wawancara dengan awak media di di Christchurch, Selandia Baru, Ahad, 17 Maret 2019. Abdul Aziz menjadi salah satu sosok heroik dalam tragedi serangan teror di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) lalu. REUTERS/Edgar Su
Abdul Aziz berpose ditengah wawancara dengan awak media di di Christchurch, Selandia Baru, Ahad, 17 Maret 2019. Abdul Aziz menjadi salah satu sosok heroik dalam tragedi serangan teror di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) lalu. REUTERS/Edgar Su

18 Maret 2019 00:00 WIB

Abdul Aziz yang merupakan pria kelahiran Afganistan, melakukan tindakan untuk mengalihkan perhatian teroris penembakan di Christchurch, Selandia Baru, agar menjauh dari masjid setelah menewaskan orang-orang di dalamnya. smh.com.au
Abdul Aziz yang merupakan pria kelahiran Afganistan, melakukan tindakan untuk mengalihkan perhatian teroris penembakan di Christchurch, Selandia Baru, agar menjauh dari masjid setelah menewaskan orang-orang di dalamnya. smh.com.au

18 Maret 2019 00:00 WIB

Dikutip dari Sky News, saat tragedi penembakan tersebut, Abdul Aziz mendengar suara tembakan saat salat Jumat. Kemudian dia meninggalkan keluarganya di dalam Linwood Islamic Centre. Ia pun berlari keluar untuk menahan teroris di area parkir. smh.com.au
Dikutip dari Sky News, saat tragedi penembakan tersebut, Abdul Aziz mendengar suara tembakan saat salat Jumat. Kemudian dia meninggalkan keluarganya di dalam Linwood Islamic Centre. Ia pun berlari keluar untuk menahan teroris di area parkir. smh.com.au

18 Maret 2019 00:00 WIB

Abdul Aziz yang sebelumnya tinggal di Australia selama 27 tahun dan pindah ke Selandia Baru sejak 2,5 tahun lalu itu, berusaha menghentikan sang pelaku, Brenton Tarrant, tanpa pikir panjang. Aziz pun sempat menggunakan mesin kecil pembaca kartu kredit yang ada di dekatnya untuk dijadikan senjata dan melemparkannya ke arah pelaku. REUTERS
Abdul Aziz yang sebelumnya tinggal di Australia selama 27 tahun dan pindah ke Selandia Baru sejak 2,5 tahun lalu itu, berusaha menghentikan sang pelaku, Brenton Tarrant, tanpa pikir panjang. Aziz pun sempat menggunakan mesin kecil pembaca kartu kredit yang ada di dekatnya untuk dijadikan senjata dan melemparkannya ke arah pelaku. REUTERS

18 Maret 2019 00:00 WIB

Berkat aksi heroiknya itu, Abdul Aziz dielu-elukan banyak orang dan menganggapnya sebagai pahlawan. Namun, Aziz menolak disebut pahlawan karena menurutnya setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama karena itu bagian dari rasa kemanusiaan untuk menolong orang. REUTERS
Berkat aksi heroiknya itu, Abdul Aziz dielu-elukan banyak orang dan menganggapnya sebagai pahlawan. Namun, Aziz menolak disebut pahlawan karena menurutnya setiap orang pasti akan melakukan hal yang sama karena itu bagian dari rasa kemanusiaan untuk menolong orang. REUTERS

18 Maret 2019 00:00 WIB