Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Babakan Siliwangi

Editor

Pengunjung menyusuri jembatan gantung di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Pengunjung menyusuri jembatan gantung di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB

Papan reklame sejarah Babakan Siliwangi di jembatan gantung Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Papan reklame sejarah Babakan Siliwangi di jembatan gantung Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB

Pedagang melintas di kawasan ruang terbuka hijau di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Pedagang melintas di kawasan ruang terbuka hijau di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Kamis (29/9). Di area hutan kota ini nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB

Sejumlah pelajar menanam pohon di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Selasa (27/9). Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah pelajar menanam pohon di Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Selasa (27/9). Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB

Satpol PP membongkar sejumlah bangunan liar di Babakan Siliwangi, Bandung, beberapa waktu lalu. Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Satpol PP membongkar sejumlah bangunan liar di Babakan Siliwangi, Bandung, beberapa waktu lalu. Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB

Walikota Bandung Dada Rosada (tengah) didampingi Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mohammad Hatta (kanan) dan Executive Director United Nations of Environmental Programme Achim Steiner (kiri) meresmikan Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Selasa (27/9). Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia
Walikota Bandung Dada Rosada (tengah) didampingi Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mohammad Hatta (kanan) dan Executive Director United Nations of Environmental Programme Achim Steiner (kiri) meresmikan Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Selasa (27/9). Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

29 September 2011 00:00 WIB