Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RM-70 Grad, Kendaraan Peluncur Roket Andalan Marinir Indonesia

MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM-70 Grad milik Marinir TNI-AL meluncurkan misil dalam latihan gabungan TNI di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, pada Mei 2013. RM-70 Grad merupakan peluncur buatan Cekoslovakia berbasis truk Tatra 813 Kolos 88 yang membawa 40 peluncur roket kaliber 122 mm. Marinir Indonesia mulai menggunakan RM-70 Grad, pada 2003. Dok. TEMPO/Fully Syafi
MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM-70 Grad milik Marinir TNI-AL meluncurkan misil dalam latihan gabungan TNI di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, pada Mei 2013. RM-70 Grad merupakan peluncur buatan Cekoslovakia berbasis truk Tatra 813 Kolos 88 yang membawa 40 peluncur roket kaliber 122 mm. Marinir Indonesia mulai menggunakan RM-70 Grad, pada 2003. Dok. TEMPO/Fully Syafi

5 April 2016 00:00 WIB

Alutsista RM-70 (raketomet vzor 1970) dikembangkan oleh Cekoslowakia untuk menggantikan RM-51. Angkatan Bersenjata Cekoslowakia mulai menggunakan RM-70 sejak 1972. RM-70 digunakan oleh banyak negara, dan telah terbukti kemampuannya perang South Ossetia, pada 2008, dan perang di Sri Lanka yang berakhir pada 2009, dan perang di Libya pada 2011. Dok. TEMPO/Dwianto Wibowo
Alutsista RM-70 (raketomet vzor 1970) dikembangkan oleh Cekoslowakia untuk menggantikan RM-51. Angkatan Bersenjata Cekoslowakia mulai menggunakan RM-70 sejak 1972. RM-70 digunakan oleh banyak negara, dan telah terbukti kemampuannya perang South Ossetia, pada 2008, dan perang di Sri Lanka yang berakhir pada 2009, dan perang di Libya pada 2011. Dok. TEMPO/Dwianto Wibowo

5 April 2016 00:00 WIB

Pemerintah mendatangkan sembilan MLRS RM-70 Grad, pada 2003, untuk memperkuat Marinir TNI-AL. Alutsista ini untuk menggantikan BM 14/17 buatan Uni Soviet, yang telah digunakan lebih dari 40 tahun. RM-70 Grad merupakan self propelled pertama di lingkungan TNI yang berbasis truk berpenggerak 88. Dok. TEMPO/Santirta M
Pemerintah mendatangkan sembilan MLRS RM-70 Grad, pada 2003, untuk memperkuat Marinir TNI-AL. Alutsista ini untuk menggantikan BM 14/17 buatan Uni Soviet, yang telah digunakan lebih dari 40 tahun. RM-70 Grad merupakan self propelled pertama di lingkungan TNI yang berbasis truk berpenggerak 88. Dok. TEMPO/Santirta M

5 April 2016 00:00 WIB

Roket RM70 Grad buatan Cekoslovakia punya bobot 66 kg dengan berat hulu ledak 18,3 kg. Roket buatan Cekoslowakia mampu mencapai target sejauh hampir 21 km dan melaju dengan kecepatan sekitar 2.500 km/jam atau 2 mach. RM-70 mampu melakukan tembakan salvo dalam waktu 18 hingga 22 detik dengan jeda roket 0,5 detik. Untuk menembakan seluruh roket dibutuhkan waktu 77 detik. Dok. TEMPO/Seto Wardhana
Roket RM70 Grad buatan Cekoslovakia punya bobot 66 kg dengan berat hulu ledak 18,3 kg. Roket buatan Cekoslowakia mampu mencapai target sejauh hampir 21 km dan melaju dengan kecepatan sekitar 2.500 km/jam atau 2 mach. RM-70 mampu melakukan tembakan salvo dalam waktu 18 hingga 22 detik dengan jeda roket 0,5 detik. Untuk menembakan seluruh roket dibutuhkan waktu 77 detik. Dok. TEMPO/Seto Wardhana

5 April 2016 00:00 WIB

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan Indonesia telah mengembangkan roket RHan 122 sejak tahun 2007. Uji coba RHan 122 di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur, pada Januari 2016 menggunakan RM-70 Grad. Sebanyak 25 roket RHan 122 mm diluncurkan dari kendaraan tempur milik Marinir TNI-AL ini. Uji Coba tersebut memperlihatkan bahwa RHan 122 mampu mencapai jarak 22-23 km dengan sudut penembakan 30 derajat, dan 25-26 km dengan sudut 50 derajat. TEMPO/Amston Probel
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan Indonesia telah mengembangkan roket RHan 122 sejak tahun 2007. Uji coba RHan 122 di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur, pada Januari 2016 menggunakan RM-70 Grad. Sebanyak 25 roket RHan 122 mm diluncurkan dari kendaraan tempur milik Marinir TNI-AL ini. Uji Coba tersebut memperlihatkan bahwa RHan 122 mampu mencapai jarak 22-23 km dengan sudut penembakan 30 derajat, dan 25-26 km dengan sudut 50 derajat. TEMPO/Amston Probel

5 April 2016 00:00 WIB

Bila uji coba RHan 122 berhasil, maka Indonesia tidak perlu lagi membeli roket dari luar negeri. Kebutuhan amunisi untuk MLRS RM-70 Grad dapat dipenuhi dari dalam negeri. Desain roket R-Han 122B memang mengacu pada roket RM 70 Grad karena kesamaan kaliber. TEMPO/ Subekti
Bila uji coba RHan 122 berhasil, maka Indonesia tidak perlu lagi membeli roket dari luar negeri. Kebutuhan amunisi untuk MLRS RM-70 Grad dapat dipenuhi dari dalam negeri. Desain roket R-Han 122B memang mengacu pada roket RM 70 Grad karena kesamaan kaliber. TEMPO/ Subekti

5 April 2016 00:00 WIB