Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Ekuador Setelah Geng Narkoba Deklarasi Perang

Editor

Seorang anggota angkatan bersenjata Ekuador memoto tato seorang pria untuk kemungkinan afiliasi geng selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan masyarakat miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara, di Quito, Ekuador 12 Januari 2024. REUTERS/Karen Toro
Seorang anggota angkatan bersenjata Ekuador memoto tato seorang pria untuk kemungkinan afiliasi geng selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan masyarakat miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara, di Quito, Ekuador 12 Januari 2024. REUTERS/Karen Toro

13 Januari 2024 00:00 WIB

Anggota angkatan bersenjata Ekuador mencari orang-orang yang berhenti di jalan selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan kaum miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara, di Quito, Ekuador 12 Januari , 2024. REUTERS/Karen Toro
Anggota angkatan bersenjata Ekuador mencari orang-orang yang berhenti di jalan selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan kaum miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara, di Quito, Ekuador 12 Januari , 2024. REUTERS/Karen Toro

13 Januari 2024 00:00 WIB

Anggota angkatan bersenjata Ekuador memeriksa tato seorang pria di jalan untuk mengetahui kemungkinan afiliasi geng selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan masyarakat miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara , di Quito, Ekuador 12 Januari 2024. REUTERS/Karen Toro
Anggota angkatan bersenjata Ekuador memeriksa tato seorang pria di jalan untuk mengetahui kemungkinan afiliasi geng selama operasi keamanan di lingkungan La Lucha de los Pobres (Perjuangan masyarakat miskin) setelah gelombang kekerasan di seluruh negara , di Quito, Ekuador 12 Januari 2024. REUTERS/Karen Toro

13 Januari 2024 00:00 WIB

Tentara berjaga di luar penjara Zonal 8 setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari menyusul hilangnya Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, dari penjara tempat dia menjalani hukuman 34 tahun, di Guayaquil, Ekuador, 11 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero
Tentara berjaga di luar penjara Zonal 8 setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari menyusul hilangnya Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, dari penjara tempat dia menjalani hukuman 34 tahun, di Guayaquil, Ekuador, 11 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero

13 Januari 2024 00:00 WIB

Seorang tentara memeriksa seseorang di sebuah pos pemeriksaan, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, 11 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero
Seorang tentara memeriksa seseorang di sebuah pos pemeriksaan, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, 11 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero

13 Januari 2024 00:00 WIB

Tentara memeriksa orang-orang, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, 12 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero
Tentara memeriksa orang-orang, di tengah gelombang kekerasan yang sedang berlangsung di seluruh negara, di Guayaquil, Ekuador, 12 Januari 2024. REUTERS/Henry Romero

13 Januari 2024 00:00 WIB