Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Nyadran Rejeban Makam Leluhur di Semarang

Editor

Sejumlah warga menyantap berbagai macam makanan saat mengikuti dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga menyantap berbagai macam makanan saat mengikuti dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

2 Februari 2024 00:00 WIB

Seorang warga menancapkan dupa saat melakukan ritual dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024.. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.
Seorang warga menancapkan dupa saat melakukan ritual dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024.. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.

2 Februari 2024 00:00 WIB

Sejumlah warga menyiapkan berbagai macam makanan sebelum dihidangkan dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga menyiapkan berbagai macam makanan sebelum dihidangkan dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

2 Februari 2024 00:00 WIB

Sejumlah warga menyantap berbagai macam makanan saat mengikuti dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga menyantap berbagai macam makanan saat mengikuti dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 2 Februari 2024. Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rejeb penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

2 Februari 2024 00:00 WIB