Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prosesi Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo

Editor

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

11 April 2024 00:00 WIB

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

11 April 2024 00:00 WIB

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

11 April 2024 00:00 WIB

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

11 April 2024 00:00 WIB

Warga dan Abdi Dalem berebut gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Warga dan Abdi Dalem berebut gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

11 April 2024 00:00 WIB

Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

11 April 2024 00:00 WIB