Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Keputusan MA Israel soal Wajib Militer, Warga Yahudi Ultra-ortodoks Bentrok dengan Keamanan

Pasukan keamanan menyemprot orang-orang ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Mahkamah Agung Israel pada hari Selasa memutuskan bahwa siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks harus mengikuti wajib militer, yang juga diikuti seluruh warga Israel saat berusia 18 tahun selama sekitar 24-32 bulan. REUTERS/Ronen Zvulun
Pasukan keamanan menyemprot orang-orang ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Mahkamah Agung Israel pada hari Selasa memutuskan bahwa siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks harus mengikuti wajib militer, yang juga diikuti seluruh warga Israel saat berusia 18 tahun selama sekitar 24-32 bulan. REUTERS/Ronen Zvulun

1 Juli 2024 00:00 WIB

Pasukan keamanan menyemprot seorang anak laki-laki ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Keputusan ini menciptakan ketegangan politik baru bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang tengah banyak diprotes. REUTERS/Ronen Zvulun
Pasukan keamanan menyemprot seorang anak laki-laki ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Keputusan ini menciptakan ketegangan politik baru bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang tengah banyak diprotes. REUTERS/Ronen Zvulun

1 Juli 2024 00:00 WIB

Pria Yahudi ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai merekrut siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Keputusan ini juga didasari kondisi angkatan bersenjata Israel yang kewalahan akibat perang multi-front dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. REUTERS/Ronen Zvulun
Pria Yahudi ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai merekrut siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. Keputusan ini juga didasari kondisi angkatan bersenjata Israel yang kewalahan akibat perang multi-front dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. REUTERS/Ronen Zvulun

1 Juli 2024 00:00 WIB

Pasukan keamanan beroperasi ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ronen Zvulu
Pasukan keamanan beroperasi ketika pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ronen Zvulu

1 Juli 2024 00:00 WIB

Pria Yahudi ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai merekrut siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Pria Yahudi ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai merekrut siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ronen Zvulun

1 Juli 2024 00:00 WIB

Pemandangan drone terlihat ketika ribuan pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ilan Rosenberg
Pemandangan drone terlihat ketika ribuan pria Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mulai memasukkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke militer, di lingkungan Mea Shearim di Yerusalem, 30 Juni 2024. REUTERS/Ilan Rosenberg

1 Juli 2024 00:00 WIB