Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Sebaran Apem Yaa Qawiyyu di Klaten

Editor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Bupati Klaten Sri Mulyani (kanan kedua), dan Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya (kanan) menyebar kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Bupati Klaten Sri Mulyani (kanan kedua), dan Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya (kanan) menyebar kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.

23 Agustus 2024 00:00 WIB

Petugas membawa gunungan kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas membawa gunungan kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

23 Agustus 2024 00:00 WIB

Pengunjung menanti kue apem yang disebar oleh petugas saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pengunjung menanti kue apem yang disebar oleh petugas saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

23 Agustus 2024 00:00 WIB

Pengunjung berkumpul untuk berebut kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pengunjung berkumpul untuk berebut kue apem saat tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat 23 Agustus 2024. Tradisi Sebar Apem Yaa Qawiyyu yang digelar setiap bulan Sapar penanggalan Jawa itu untuk mengenang tokoh penyebar agama Islam Kyai Ageng Gribig sebagai wujud menjaga tradisi sekaligus untuk mengangkat potensi wisata desa berbasis budaya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

23 Agustus 2024 00:00 WIB