Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedelai Impor Masih Jadi Bahan Baku Utama Industri Tahu dan Tempe

Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB

Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB

Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton.  TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB

Pekerja mengemas kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024.  Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mengemas kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB

Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mencuci kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Kedelai impor masih menjadi bahan baku utama yang digunakan oleh sebagian besar perajin tempe dan tahu. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB

Pekerja mengemas kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton.  TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja mengemas kedelai di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tempe, di kawasan Sunter, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024. Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,67 Juta ton dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai 2,4 juta ton dengan taksasi kebutuhan mencapai 2,67 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan

7 Oktober 2024 00:00 WIB