Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Lebih Dekat Jamaah An Nadzir

Sejumlah pengikut Jemaah An Nadzir melaksanakan Ibadah Salat di Kawasan pemukiman mereka  di Romanglompoa, Gowa, Sulsel, Jumat 4 Juli 2014. An Nadzir adalah salah satu gerakan Islam Non Mainstream dengan ciri khusus Jemaahnya memanjangkan rambut sebahu serta diwarnai bagi kaum pria  sementara kaum wanita menggunakan cadar. TEMPO/Hariandi hafid
Sejumlah pengikut Jemaah An Nadzir melaksanakan Ibadah Salat di Kawasan pemukiman mereka di Romanglompoa, Gowa, Sulsel, Jumat 4 Juli 2014. An Nadzir adalah salah satu gerakan Islam Non Mainstream dengan ciri khusus Jemaahnya memanjangkan rambut sebahu serta diwarnai bagi kaum pria sementara kaum wanita menggunakan cadar. TEMPO/Hariandi hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB

Sejak 2006, Jamaah An Nadzir, yang berarti pemberi peringatan, membangun pemukiman di kawasan puluhan hektare di Desa Mawang, Gowa, Sulawesi Selatan. Penampilan mereka unik, berjubah hitam, dan berambut panjang berwarna kuning keemasan. TEMPO/Hariandi Hafid
Sejak 2006, Jamaah An Nadzir, yang berarti pemberi peringatan, membangun pemukiman di kawasan puluhan hektare di Desa Mawang, Gowa, Sulawesi Selatan. Penampilan mereka unik, berjubah hitam, dan berambut panjang berwarna kuning keemasan. TEMPO/Hariandi Hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB

Dua orang pengikut Jemaah An Nadzir memencari ikan di danau Ballang la'bua di Kawasan pemukiman mereka, Gowa, Sulsel. Mereka hidup berdampingan dengan warga tanpa bergesekan, bahkan kehadiran mereka memberi kontribusi positif karena mengubah lingkungan menjadi lebih produktif. TEMPO/Hariandi hafid
Dua orang pengikut Jemaah An Nadzir memencari ikan di danau Ballang la'bua di Kawasan pemukiman mereka, Gowa, Sulsel. Mereka hidup berdampingan dengan warga tanpa bergesekan, bahkan kehadiran mereka memberi kontribusi positif karena mengubah lingkungan menjadi lebih produktif. TEMPO/Hariandi hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB

Dua orang pengikut Jemaah An Nadzir mewarnai rambutnya di Kawasan pemukiman mereka. Jamaah An Nadzir memiliki aturan sendiri mengenai jadwal salat. Jadwal salat ini, menurut mereka, sesuai dengan perintah nabi Muhammad SAW. TEMPO/Hariandi Hafid
Dua orang pengikut Jemaah An Nadzir mewarnai rambutnya di Kawasan pemukiman mereka. Jamaah An Nadzir memiliki aturan sendiri mengenai jadwal salat. Jadwal salat ini, menurut mereka, sesuai dengan perintah nabi Muhammad SAW. TEMPO/Hariandi Hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB

Syahrul Tani (69), seorang pengikut Jamaah An Nadzir usai beribadah salat di  Kawasan pemukiman mereka. Kiai Saymsuri Abdul Majid, ualam Dumai, Riau, merupakan pendiri komunitas ini dan dianggap sebagai Imam Mahdi. TEMPO/Hariandi hafid
Syahrul Tani (69), seorang pengikut Jamaah An Nadzir usai beribadah salat di Kawasan pemukiman mereka. Kiai Saymsuri Abdul Majid, ualam Dumai, Riau, merupakan pendiri komunitas ini dan dianggap sebagai Imam Mahdi. TEMPO/Hariandi hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB

Ada sekitar 130 keluarga atau seribu anggota Jamaah An Nadzir yang bermukim di desa Mawang, Gowa. Jamaah An Nadzir dipimpin oleh Panglima Rangka Hanung Daye Kiyo. TEMPO/Hariandi Hafid
Ada sekitar 130 keluarga atau seribu anggota Jamaah An Nadzir yang bermukim di desa Mawang, Gowa. Jamaah An Nadzir dipimpin oleh Panglima Rangka Hanung Daye Kiyo. TEMPO/Hariandi Hafid

21 Juli 2014 00:00 WIB