Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proses Pembuatan Sagu di Pulau Meranti

Petani menggelindingkan sebuah batang pohon yang akan dijadikan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Pohon rumbia berusia 8-10 tahun merupakan penghasil sagu. TEMPO/Riyan Nofitra
Petani menggelindingkan sebuah batang pohon yang akan dijadikan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Pohon rumbia berusia 8-10 tahun merupakan penghasil sagu. TEMPO/Riyan Nofitra

7 Januari 2015 00:00 WIB

Petani memotong batang pohon menjadi beberapa tual jelang dibawa ke kilang penggilingan untuk dijadikan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. TEMPO/Riyan Nofitra
Petani memotong batang pohon menjadi beberapa tual jelang dibawa ke kilang penggilingan untuk dijadikan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. TEMPO/Riyan Nofitra

7 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja memotong tual sagu menjadi beberapa bagian sebelum masuk ke mesin penggilingan untuk dijadikan sebagai sagu di desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Riau merupakan penghasil sagu terbesar di Indonesia dengan produksi 400-600 ton per bulan. TEMPO/Riyan Nofitra
Pekerja memotong tual sagu menjadi beberapa bagian sebelum masuk ke mesin penggilingan untuk dijadikan sebagai sagu di desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Riau merupakan penghasil sagu terbesar di Indonesia dengan produksi 400-600 ton per bulan. TEMPO/Riyan Nofitra

7 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja memasukkan potongan tual ke dalam mesin penggiling dalam proses pembuatan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Meranti sudah mengenal sagu sejak 1904 untuk dijadikan makanan pokok. TEMPO/Riyan Nofitra
Pekerja memasukkan potongan tual ke dalam mesin penggiling dalam proses pembuatan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Meranti sudah mengenal sagu sejak 1904 untuk dijadikan makanan pokok. TEMPO/Riyan Nofitra

7 Januari 2015 00:00 WIB

Seorang bocah mengupas tual untuk dijadikan sebagai sagu di sebuah kilang sagu di desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Pada 1970 warga mulai membudidaya sagu dengan metode perkebunan sehingga mampu menembus pasar Internasional terutama Malaysia. TEMPO/Riyan Nofitra
Seorang bocah mengupas tual untuk dijadikan sebagai sagu di sebuah kilang sagu di desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Pada 1970 warga mulai membudidaya sagu dengan metode perkebunan sehingga mampu menembus pasar Internasional terutama Malaysia. TEMPO/Riyan Nofitra

7 Januari 2015 00:00 WIB

Para petani sagu bergotong royong membuat sekat kanal di perkebunan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Sekat tersebut berfungsi untuk mengatur kadar air gambut agar kebun sagu selalu basah. TEMPO/Riyan Nofitra.
Para petani sagu bergotong royong membuat sekat kanal di perkebunan sagu di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Sekat tersebut berfungsi untuk mengatur kadar air gambut agar kebun sagu selalu basah. TEMPO/Riyan Nofitra.

7 Januari 2015 00:00 WIB