Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Kehidupan Para Penderita Gangguan Jiwa yang Dirantai

Seorang pria yang menderita penyakit mental duduk dengan dirantai kakinya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS
Seorang pria yang menderita penyakit mental duduk dengan dirantai kakinya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang pria yang menderita penyakit mental duduk dengan dirantai kakinya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. Tahun ini, pemerintah Indonesia mempunyai program untuk mengirimkan tim medisnya ke pelosok-polosok desa guna membantu pasien penyakit mental. REUTERS
Seorang pria yang menderita penyakit mental duduk dengan dirantai kakinya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. Tahun ini, pemerintah Indonesia mempunyai program untuk mengirimkan tim medisnya ke pelosok-polosok desa guna membantu pasien penyakit mental. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang tim medis memeriksa kesehatan soerang pria yang menderita penyakit mental, yang duduk dengan dirantai tangannya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS
Seorang tim medis memeriksa kesehatan soerang pria yang menderita penyakit mental, yang duduk dengan dirantai tangannya di tempat tidur di kamarnya di dalam rumah keluarganya di Desa Sulanjana, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang ibu memberikan makan kepada anaknya, Jumiya yang dinyatakan oleh keluarganya bahwa dirinya telah mengalami ganguan kejiwaan, kedalam kamar Jumiya yang terbuat dari kayu layaknya sebuah kandang binatang di desa Jambu di Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS
Seorang ibu memberikan makan kepada anaknya, Jumiya yang dinyatakan oleh keluarganya bahwa dirinya telah mengalami ganguan kejiwaan, kedalam kamar Jumiya yang terbuat dari kayu layaknya sebuah kandang binatang di desa Jambu di Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Jumiya, seorang wanita yang dinyatakan oleh keluarganya telah mengalami gangguan kejiwaan, menyantap makanan yang diberikan oleh ibunya di dalam kamar miliknya yang terbuat dari kayu, layaknya sebuah kandang binatang di desa Jambu di Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS
Jumiya, seorang wanita yang dinyatakan oleh keluarganya telah mengalami gangguan kejiwaan, menyantap makanan yang diberikan oleh ibunya di dalam kamar miliknya yang terbuat dari kayu, layaknya sebuah kandang binatang di desa Jambu di Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB

Seorang pria yang tengah mengalami penyakit kejiwaan, duduk di atas kasurnya dengan tangan dirantai di sebuah desa di Longkewang, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS
Seorang pria yang tengah mengalami penyakit kejiwaan, duduk di atas kasurnya dengan tangan dirantai di sebuah desa di Longkewang, Serang, Banten, 23 Maret 2016. REUTERS

30 Maret 2016 00:00 WIB